Ketika berada di tanah suci tentuya Anda memerlukan adaptasi dengan peralatan umum yang disediakan dalam rangka menunjang pelaksanaan ibadah haji. Beberapa fasilitas atau informasi yang ada di sana baik itu yang disediakan di dalam masjid, di Arafah dan Mina, tentunya masih asing bagi JCH, walaupun nampaknya merupakan hal sepele tetapi bisa jadi karena kita tidak peduli malah dapat mengakibatkan kendala bagi kita. Kali ini saya akan memberikan info serta tips sedikit kepada Anda dalam memahami informasi dan fasilitas yang sering Anda temui di sana.
I. Di Masjidil Haram (Mekkah) dan Masjid Nabawi (Madinah).
Fasilitas yang pasti Anda gunakan adalah Toilet/Kamar Mandi. Pada gbr. dibawah saya tunjukkan kondisi kamar mandi tsb. Kloset yang ada sedikit berbeda dengan yang biasa kita
temui, dimana kloset disana pembuangannya langsung (tidak ada leher bebeknya). Kondisi design seperti ini perlu Anda waspadai terhadap barang-barang bawaan Anda seperti HP, Camera,jam tangan atau benda-benda kecil lain yang Anda bawa, karena begitu terjatuh kedalam lobang kloset maka langsung hilang tanpa bisa kita selamatkan lagi. Dengan toilet seperti ini, kita juga diajarkan untuk bisa menerapkan sunnah Rasul dalam membuang hajat, biasanya kan kalau di tanah air tempat buang air kecil yang disediakan di masjid-masjid untuk buang air kecil laki-laki posisinya untuk berdiri (seharusnya panitia pembangunan
masjid memperhatikan hal-hal seperti ini, sunnahnya duduk/jongkok). Kamar mandi ini juga dilengkapi dengan kran untuk mandi, untuk itu perlu diperhatikan dalam membuka kran baik untuk mandi ataupun membersihkan hadas, membukanya pelan-pelan karena tekanan air yang ada di masjidil haram dan masjid nabawi
sangat kencang. Untuk berhadas digunakan selang dari kran bagian bawah, jika kita tidak hati-hati dalam membuka kran maka bisa jadi badan Anda akan terkena kotoran semua (hal ini pernah terjadi pada JCH yang kurang memahami cara penggunaan peralatan yang ada). Kalau sudah begini kan, akan menghambat proses ibadah sholat Anda, untuk pulang ke makhtab jaraknya juga jauh. Kamar mandi yang disediakan cukup banyak, tetapi tetap saja Anda harus antri panjang karena pada waktu-waktu menjelang dan bubaran sholat akan sangat banyak pengguna. untuk satu kamar mandi bisa mengantri 6 sampai 7 jamaah. Anda harus pandai melihat situasi, mana antrian yang bakal lama mana yang cepat pergerakannya. Feeling Anda harus main, lihat wajah-wajah jamaah karena yang ke kamar mandi terkadang ada yang sekalian buang hajat besar atau bahkan ada yang mandi. Jadi tetap makan pil Kesabaran Anda selama menunggu antrian.
Tempat Wudhu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Fasilitas lainnya di dalam masjid adalah tempat wudhu. Tempat wudhu disediakan cukup banyak, dan didesign cukup nyaman untuk kita berwudhu dengan sempurna. Tempat wudhu dibuat tempat duduknya, dan ini sangat membantu bagi jamaah yang usia lanjut agar tidak jatuh dan capek. Cuma terkadang jamaah yang tidak mengerti fungsi tempat duduk malah dipakai jongkok ditempat itu, jadilah tempat duduk tersebut basah, jadi perlu Anda periksa dulu apakah tempat duduk wudhu itu kering atau basah agar pakaian Anda tidak ikut basah karenanya. Bukalah kran air wudhu secukupnya, jangan berlebihan karena Allah tidak menyukai yang berlebih lebihan.
Tempat Minum Air Zamzam di dalam masjidil haram
Di Masjidil haram terdapat container tempat minum Air zamzam, namun penggunaannya terkadang tidak sesuai dengan fungsinya. Jamaah yang sudah berada dalam masjid terkadang memanfaatkannya untuk tempat wudhu, hitung-hitung menghemat tenaga kalau harus ke tempat wudhu yang letaknya diluar masjid, cuma lagi-lagi kaum akhwat sering tidak mengindahkan dimana tempat untuk laki-laki dan wanita (jelas-jelas tertulis men only, tetapi tetep aja menggunakan fasilitas khusus laki-laki).
Tempat penitipan sandal/sepatu di halaman masjidil haram
II. Di Arafah dan Mina
Antrian Menggunakan Kamar Mandi Di Arafah
Kamar mandi di Arafah dan Mina jumlahnya sangat terbatas. Sehingga Anda harus pandai menyiasati kapan kekamar mandi. Gunakanlah pada waktu diluar peak session karena kalau mendekati waktu sholat fardhu antriannya cukup panjang juga. Kesabaran tetap harus diutamakan, karena seringkali terjadi cekcok antar jamaah akibat ketidak mengertian akan aturan antri. Jika memang ada jamaah yang sangat membutuhkan karena tidak kuat menahan hajat lagi, sebaiknya Anda beri kesempatan dia terlebih dahulu. Memudahkan urusan orang lain, Insya Allah, Anda akan diberi kemudahan juga dilain persoalan. Kamar mandi di Mina relatif lebih baik dibanding dengan di Arafah.
Jika masih dalam keadaan ihram, sebaiknya pakaian ihram dimasukkan dalam kantong plastik baru digantungkan di cantolan kamar mandi, hal ini untuk antisipasi kain agar tidak terjatuh ke lantai dan terkena najis yang dapat menjadi kendala pelaksanaan sholat Anda. Pembatas antar kamar mandi, dinding bagian bawah tidak tertutup rapat sehingga kalau tetangga disebelah tidak mengerti membuka kran air (membuka terlalu besar) bisa menciprat kekamar mandi kita melalui pantulan air dari lantai sehingga bisa mencipratkan najis ke pakaian kita.
Antrian Mengambil Wudhu di Mina Ketika menggunakan kamar mandi, bagusnya sekalian aja buang hajat, mandi, gosok gigi dan wudhu daripada nanti wudhunya harus antri lagi diluar. Jangan terlalu lama menggunakan kamar mandi, Anda harus mempunyai kesadaran tinggi karena antrian setelah kita masih banyak jangan sampai membuat orang lain jengkel terhadap ketidakpedulian kita.
Kamar Mandi di Arafah
Kamar Mandi / Toilet di Mina
Tempat wudhu juga terbatas, biasanya disediakan 8 kran air wudhu. Pergunakan kamar mandi sesuai peruntukannya, kadang kaum hawa ini yang sering kurang peduli mereka ada juga yang nyelonong menggunakan kamar mandi laki-laki. alasannya sama aja lagian sudah ngga' tahan lagi, kita-kita yang laki-laki terkadang cuma geleng kepala aja lihat tingkah yang beginian.
Interior Tenda di Mina
Kran Minum Air Panas, di Mina
Dispencer Disepanjang Jalan menuju Jamarat
Air panas dan dingin disediakan selama JCH berada diperkemahan Arafah dan Mina. Khusus di Mina air panas dapat Anda peroleh di kran-kran yang disediakan dibelakang dapur yang ada. Air panas ini sayangnya panasnya hanya sampai 70 derajat celcius, nah kalau untuk memasak mie instant rasanya agak kurang matang jadinya. Airnya juga terasa banget kaporitnya. Jadi usahakan bawa alat coffee heater untuk memasak air dari botol air mineral atau air dari galon dispencer yang disediakan disetiap tenda. Disepanjang perjalanan dari Ajiziyah ke tempat jamarat di Mina, banyak tersedia dispencer dipinggir jalan. Air dari dispencer ini langsung dapat diminum. Dengan adanya fasilitas ini memudahkan kebutuhan air minum bagi JCH yang bergerak menuju Mina dan sebaliknya ketika akan melakukan Tawaf Ifadah.
Peta Perkemahan Mina dan Jamarat
Peta perkemahan dipajang dibeberapa tempat yang memudahkan JCH untuk mengetahui lokasi tenda jamaah selama bermalam di Mina. Anda dapat memphoto peta ini untuk dimanfaatkan jika sewaktu-waktu tersesat selama diperkemahan Mina. Tetapi jika Anda sudah membuat photo copynya selagi di tanah air, maka akan sangat bermanfaat untuk digunakan disana. Kebutuhan peta ini khususnya untuk Anda yang tidak ingin ketergantungan dengan pembimbing haji, tetapi kalau selalu bergerak berdasarkan kelompok KBIH, maka peta-peta ini tentunya tidak terlalu bermanfaat bagi Anda.
Toilet di ruang tunggu King Abdul Aziz, Jeddah