Thursday, October 25, 2007

Manfaat Kunci dan Trolley

Kunci Gembok kecil perlu Anda siapkan untuk mengamankan isi Koper maupun Tas tentengan Anda. Yang perlu Anda perhatikan adalah anak kunci dari gembok tersebut sebaiknya dipisah (saling menyimpan antara suami dan isteri) tujuannya jika terjadi lupa menyimpan anak kunci atau kehilangan, maka masih bisa dibuka dengan anak kunci lainnya. Kunci gembok ini sangat bermanfaat untuk mengamankan barang-barang Anda yang ditinggal baik di maktab maupun nanti ketika Anda berada di kemah (Arafah dan Mina).

Trolley, bisa menjadi alternatif untuk membantu Anda membawa barang yang berat. Namun saya sarankan tidak dibawa dari tanah air, karena akan merepotkan Anda diperjalanan. Benda ini mudah Anda dapatkan di tanah suci, harganyapun relatif tidak terlalu mahal, tahun 1427 H harganya 24 real. Belilah ketika Anda di Mekkah (untuk Gelombang I), karena dapat Anda manfaatkan untuk membawa barang perbekalan Anda ketika Anda bertanazul pada tanggal 8 Dzulhijah ke Mina, hal ini dimungkinkan karena perjalanan dari Mekah ke Mina merupakan jalan aspal yang memudahkan untuk mendorong trolley, sehingga meringankan beban bawaan kita.

Disamping itu benda ini dapat Anda manfaatkan ketika membawa barang ketika pulang di King Abdul Aziz, lumayan jika ingin menambah air zamzam maka bisa dibawa dengan trolley ini InsyaAllah bisa kebawa sampai tanah air.

Ada juga jamaah haji kita yang memodifikasi tas jinjing yang diberikan oleh penerbangan Garuda maupun saudi dengan menambahkan Trolley, harga modifikasi tahun 2007 tadi sebesar 50 ribu.


Contoh modifikasi seperti gambar disamping (cuma tas yg dari penerbangan warnanya tidak seperti ini, tapi kira-kira biginilah hasil tas tenteng yang diberi roda).


Manfaat Kantong Plastik

Tas Plastik / Kantong Plastik perlu Anda persiapkan dalam komponen perlengkapan haji Anda, karena begitu banyak manfaat yang bisa Anda diperoleh darinya. Lagian membawa barang ini tidak memperngaruhi timbangan koper Anda.

Manfaat yang bisa Anda dapatkan :
1. Jika Anda (khususnya kaum ahwat), bisa sebagai tempat peralatan yg akan dibawa masuk kedalam masjid karena biasanya askar wanita disana memeriksa kaum ahwat sangat ketat, tas bawaan akan diobrak-abrik. Nah untuk mengatasi hal tersebut sehingga mempermudah Anda lolos dengan cepat dari acara pemeriksaan adalah dengan menempatkan barang-barang pada tempat yang transparan.
2. Tas plastik yang sering disebut Keresek, kantong Asoy dapat Anda manfaatkan untuk menempatkan sandal sebelum dimasukkan kedalam tas
3. Tas keresek dapat Anda manfaatkan untuk menempatkan kain ihram Anda sewaktu Anda berada dikamar kecil untuk keperluan istinja dan lain-lain ketika Anda dalam perjalanan baik ketika Anda mulai ihram di miqat, maupun selama dalam perjalanan (biasanya perjalanan dari tempat miqat di Bir Ali menuju Makkah kita berhenti untuk istirahat makan sekali nah biasanya Toilet atau kamar Mandi didalam perjalanan kondisinya kurang baik dengan menyiapkan kantong keresek ini kain ihram Anda aman dari terkena najis didalam kamar kecil atau kamar mandi.
4. Untuk acara cuci mencuci biasanya dibutuhkan ember, namun jangan khawatir Anda dapat memanfaatkan kantong keresek sebagai pengganti ember. Caranya Anda bisa memanfaatkan keranjang sampah yang biasa ditempatkan dikamar-kamar di makhtab, nah keranjang sampah ini Anda jadikan sebagai frame/kerangka yang kemudian Anda tutup/bungkus dengan keresek, dimana nanti bagian atas Anda ikat dengan tali plastik atau dilakban, maka berfungsilah keranjang sampah tadi sebagai ember.

5. Bagi Anda yang biasa mabuk dalam perjalanan, bawalah kantong keresek dengan ukuran kecil yang bisa Anda manfaatkan untuk tempat muntah.

Praktis bukan.

Peralatan Listrik Yang perlu dibawa Ketika Haji

Stop Kontak dinegara Arab Saudi standar yang digunakan berbeda dengan yang ada di negara kita. Di negara kita biasanya lubang stop kontak cuma dua sedangkan di Arab Saudi tiga lubang dimana lubang ketiga sebagai Ground, disamping itu stop kontak disana dilengkapi dengan pengaman sehingga hanya bisa dimasukkan dengan tusuk kontak / stecker dengan kepala tiga.
Hal ini akan merepotkan kita, karena rata-rata peralatan yang kita bawa umumnya hanya mempunyai cabang dua. Solusinya tentunya Anda harus memiliki converter, agar peralatan listrik yang Anda bawa dapat digunakan. Kemudian stop kontak juga terbatas dan penempatannya terkadang tidak sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk itulah Anda harus menyiapkan perlengkapan Anda dari tanah air. Aku membuat stop kontak tambahan dengan panjang kabel kurang lebih 2 meter dan sebaiknya yang mempunyai saklar ON dan OFF agar mudah dimatikan dan dihidupkan sesuai dengan penggunaannya, tujuannya disamping sebagai converter juga untuk membagi stop kontak kepada jamaah lain ketika stop kontak utama kita pergunakan (mungkin ada yang mau mencharger HP). Stop kontak tambahan ini juga nanti berfungsi ketika Anda berada di tenda di Mina, karena posisi stop kontak di tenda adanya di atas sehingga jika kita akan menggunakan untuk mencharger HP tidak sampai ke bawah, kalau mau masak air juga susah, dengan alat bantu ini Anda bisa menggunakan fasilitas listrik dengan nyaman dan mungkin bisa menjadi sedekah amal jika di share penggunaannya dengan jamaah lain (pengalamanku, banyak jamaah dari tenda lain yang mapir ke tendaku untuk memanfaatkan fasilitas ini).
Pisau lipat serbaguna, merk victorinox

Untuk dapat memasukkan stop kontak dengan stecker berkepala dua, maka Anda harus menekan kait yang berfungsi sebagai ground di stop kontak, dengan tuas/batang kecil seperti ujung sendok, atau jika Anda membawa alat yang biasa dipakai McGyver (pisau lipat serbaguna victorinox), maka bisa memanfaatkan salah satu alat pada kumpulan alat di pisau tersebut.
Jika Anda membawa HP sebaiknya yang bermerk umum digunakan sehingga kita bisa memanfaatkan charger orang lain jika kebetulan charger kita tertinggal.

Peralatan Memasak..


Sebenarnya perlu ngga' sih jemaah haji di tanah suci memasak. Jawabannya tergantung pertimbangan masing-masing jamaah itu sendiri. Kalau aku sih masih perlu, cuma apa yang dimasak...dan alat apa yang perlu dibawa, nah ini yang perlu kita bedah lagi.
Kalau untuk masak nasi, sayur dan lauk pauk sepertinya sudah harus ditinggalkan oleh jemaah haji saat ini (sehingga tidak usahlah bawa rice cooker, kompor electric atau kompor minyak tanah, panci, wajan, etc). Alasannya cukup masuk diakal. Pada saat di Madinah, jamaah haji Indonesia sudah mendapatkan jatah makan lengkap dengan buah-buahan 2 kali sehari ( siang dan malam). So.. uang Anda yang 1500 real kan belum terpakai selama di Madinah yang lamanya 8 hari sampai 9 hari. Alasan lain, di Madinah biasanya (hampir bisa dipastikan) pemondokan yang ditempati oleh JCH adalah hotel-hotel, cuma 1 kamar yang biasanya diisi oleh 2 tempat tidur, maka saat musim haji bisa diisi 4 sampai 5 tempat tidur bahkan ada kamar yang besar diisi sampai 6 tempat tidur. Jadi ruang untuk tempat memasak hampir ngga memungkinkanlah. Di Mekkahpun demikian, jika kita memaksakan diri untuk memasak maka habis waktu dan energi kita hanya untuk acara masak-memasak. Kasihan kaum wanita, di tanah air disuruh masak ee..ditanah suci yang tujuannya ibadah disuruh masak lagi. Belum lagi kalau acara masak memasak ini dibuat secara bersama, maka bisa jadi akan timbul masalah diantara jamaah. Karena mungkin saja pembagian tugas memasak menjadi tidak seimbang, disinilah akan timbul masalah, paling tidak membuat hubungan tidak harmonis dengan sesama rekan jamaah.

Kuliner, Nasi Kebuli



Untuk sarapan pagi, disekitar hotel di Madinah sangat mudah dijumpai, restoran dengan berbagai menu pilihan dari yang ringan sampai yang berat (roti, keebab, nasi, sayur, gulai,dan lain-lain). Begitupun di Mekkah banyak yang menjual makanan, jadi ngapain harus memasak lagi karena disana lebih banyak pilihan makanan ketimbang di Madinah. Dari pedagang asongan sampai restoran Indonesia mudah diperoleh (aku sarankan Anda beli makanan di rumah makan / restoran Indonesia saja, karena harganya hampir sama dengan yang dijual oleh TKI yang mengasongkan makanan dipinggir jalan lagian kualitas bahan makanan (kebersihan dll) dan rasa lebih terjamin jika beli dirumah makan tersebut). Kalau beli makanan di mbak-mbak TKI Anda harus jeli, karena mereka biasanya menjual makanan kemarin yang tidak habis terjual dengan cara menggoreng ulang (ikan, ayam yang banyak dilakukan).

Ada beberapa perlengkapan yang saya rekomendaikan untuk dibawa (sesuai yang saya buat dalam check list perlengkapan haji yg perlu dibawa). Lalu untuk apa alat-alat elektrik untuk memasak tersebut. Yang pertama aku sarankan Anda untuk membawa "Water Heater" atau "Coppy Heater" seperti salah satu contoh gambar di atas. Cukup Anda beli yang kapasitas 300 atau 600 Watt, dan harganya berkisar Rp 9000 sampai Rp 17000. Alat ini mudah digunakan untuk memasak Mie Instant, memasak air panas untuk membuat Teh atau Kopi, memanaskan sayur (bisa saja sayur SOP, Bakso yang Anda beli tidak habis dimakan dan mungkin sepulang dari Sholat, Anda masih memanfaatkannya maka dengan alat ini bisa dihangatkan kembali ) atau membuat lalapan daun hijau.Anda bisa membeli sayuran mentah (kacang panjang, buncis, taoge,dll ) di mini market yang banyak tersebar disekitar hotel dan merebusnya sebagai lalapan atau buat pecel jika bawa bumbu pecel.

Aku merekomendasikan alat ini (Water Heater berbentuk spiral) di atas, ketimbang Anda membawa heater berupa Teko baik plastik maupun stainless (seperti gambar disampig kanan ini), karena kalau yang berbentuk teko akan sulit untuk membersihkannya jika kita ingin mengganti fungsi dari memasak mie dan membuat air untuk kopi. Kemudian tidak praktis karena harus membersihkan setiap kali mau digunakan untuk tujuan yang berbeda.

Disamping itu alat ini mudah dibawa ketika Anda bergerak ke Arafah, dan Mina selama beberapa hari. Alat ini bermanfaat untuk memasak Mie, atau membuat air panas. Memang diperkemahan di Arafah dan Mina disediakan Kran Air panas, namun Air panas tersebut tidak dapat untuk memasak mie instant atau kopi karena suhu air hanya berkisar 70 0C (seperti panas air dari dispenser), lagian air panas dari kran tersebut lebih banyak bau kaporitnya. Nah dengan alat ini Anda dapat memasak air dari botol kemasan yang dibagi sehingga air kopi Anda benar-benar terasa kopi dibanding kalau pakai air dari kran maka kopi Anda serasa lumpur Lapindo he he....



Sebagai tempat untuk memasak, maka peralatan makan yang kubawa adalah yang dari stainless berbentuk kaleng (tidak perlu yg mahal ada salah satu merk "555" sudah cukup bagus), baik itu berupa cangkir maupun mangkok/bowl.




Berapa jumlah perlengkapan makan dan minum dapat Anda lihat pada postingan saya tentang check list perlengkapan haji. Nah mungkin ini sebagai gambaran bagi Anda yang sering mendapat masukan dari orang tua kita yang mana mereka melaksanakan haji pada masanya sangat jauh berbeda dengan perjalanan haji saat ini.


Wednesday, October 24, 2007

Alat Cukur..

Barber shop atau tukang cukur banyak dijumpai di Mekkah disekitar masjidil haram. Tarif dihari biasa dibandrol sebesar 5 real Saudi untuk pangkas pendek dan 10 real jika botak licin, namun jika pelanggan sudah padat harga bisa jadi sampai 10 s/d 15 real.

Namun biasanya lebih berkesan jika antara sesama jamaah melakukan penggundulan. Bermacam alat dapat kita lihat ketika proses gundul bareng dilakukan, ada yang menggunakan alat cukur jenggot, pisau cukur, dll. Dari pengalamanku menggunakan alat-alat tersebut ternyata lebih enak menggunakan pisau cukur. Pisau cukur tidak perlu dibawa dari Indonesia, karena disana banyak dijual dengan harga lumayan murah yaitu 5 real. Cuma yang perlu kamu siapkan dari Indonesia adalah silet, dan menurutku yang paling bagus adalah silet dengan merk GOAL (bukannya promosi)

Kalau menggunakan alat cukur jenggot (RAZOR, contoh alat pada gambar disamping), maka banyak hambatan karena sisa rambut yang terpotong akan menutupi pisau cukur. Nah kalau dengan pisau di atas maka sangat mudah untuk menggunduli lagian rambut yang akan dipangkas tidak perlu kita potong pendek terlebih dahulu (langsung kerok saja), beda kalau pakai razor maka harus dipotong pendek dulu agar lebih mudah. Dari pengalamanku membotaki rekans jemaah maka kecepatannya bisa 3 banding 1.

Keputusan di tangan kamu, mau ke barber shop bisa mau digunduli rekan sendiri lebih asyik, tapi kamu harus gundul kelimis pada saat tahalul haji agar Tahalul haji kamu lebih Afdol sesuai sunnah Rasululullah Saw.Tetapi ini khusus untuk kaum pria ya...kalau wanita jangan coba-coba melakukannya he he.

Gunting Lipat ....


Gunting Lipat.
Bagi yang mengikuti Bimbingan / Manasik Haji melalui KBIH, biasanya benda-benda tajam seperti ini diwanti-wanti untuk tidak dibawa karena menurut beberapa KBIH hal tersebut terlarang. Sebenarnya tidak demikian, kalau penempatan benda-benda tajam tersebut kita bawa ke kabin (dimasukkan ke tas tenteng), memang benar akan disita pada saat memasuki scanner pemeriksaan. Namun tidak demikian kalau kita masukkan kedalam koper besar, hal ini berlaku untuk semua penerbangan baik domestik maupun International seperti halnya penerbangan haji.
Terus apa gunanya kita membawa benda ini. Gunting ini akan kita manfaatkan untuk prosesi Tahalul setelah melaksanakan Umrah atau Haji. Aku menyarankan membawa gunting yang dapat dilipat agar mudah menempatkannya disaku ikat pinggang ihram sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain ditempat yang padat. jadi setelah kita selesai melaksanakan Sa'i maka bisa dilakukan tahalul dengan meminta bantuan jamaah lain yang sudah menyelesaikan tahalul. Kalau perempuan dilakukan oleh mahramnya.
selanjutnya jika ingin menyelesaikan tahalul dengan memendekkan rambut dapat mencari barber atau tempat potong rambut disekitar masjidil haram dengan tarif sekitar 5 real.







Monday, October 22, 2007

Manfaat Penjepit Buku Ketika berHaji


Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan benda ini " Penjepit Kertas/Buku ".
Kali ini fungsinya akan kita ubah disesuaikan dengan situasi perjalanan haji Anda. Tentunya dengan fungsi diluar fungsi utamanya sebagai pelengkap perkantoran.
Pertama penjepit ini akan difungsinkan sebagai penjepit pakaian ketika Anda menjemur pakaian di makhtab (biasanya lebih banyak di Mekkah). Kelebihan menggunakan bahan ini adalah jepitannya yang kuat, dimana angin di Arab Saudi sangat kencang. Biasanya tempat menjemur pakaian disediakan di lantai atas gedung, sehingga angin yang bertiup sangat kencang, nah..dengan sarana ini dijamin aman. Penjepit dari bahan plastik tidak dapat menjepit dengan kuat dan seringkali tidak dapat menahan kuatnya terpaan angin, dan berakibat jemuran terbang terbawa angin. Kalau sudah begini biasanya akan ada teguran dari petugas keamanan Saudi melalui pemilik makhtab.
Fungsi yang ke dua digunakan ketika laki-laki menggunakan kain ihram, nah... penjepit ini dapat digunakan untuk menjepitkan kain ihram bagian atas maupun bawah. Anda bisa dengan cepat membuka dan menutup kain ihram ketika berada di tenda di Arafah. Biasanya tidur didalam tenda di Arafah dan Mina digabung dalam satu tenda antara ahwat (wanita) dan ihwan (pria), nah untuk menjaga aurat bagian bawah ihwan maka Anda dapat memanfaatkan benda ini. Selamat mencoba.