Thursday, September 9, 2010

Indonesia Vs Malaysia



Gonjang ganjing perseteruan antara Indonesia Malaysia membuat kita prihatin, saudara serumpun ini akan terkoyak koyak bila benar-benar terjadi perang beneran atau perang lewat media cetak dan media elektronik termasuk lewat internet! Astagfirullah. Hati ini gundah gulana, ketika membaca berbagai macam berita tentang hubungan Indonesia dan Malaysia yang seakan seperti musuh yang harus saling memusnahkan. Saudaraku yang di Malaysia dan Indonesia, Negara kita sama-sama mencintai perdamaian, karena keduanya adalah Negara yang penduduknya mayoritas muslim, sedangkan muslim itu bersaudara, Ajaran Islam dianjurkan untuk mendamaikan saudara yang sedang bertikai, bukan malah “ngomporin” dengan berbagai cara-cara yang justru akan mengotori akidah keislaman kita. Hindarilah saling menghina,mencaci,menghujat antara satu dengan yang lainnya. Sedih membaca tulisan-tulisan di media cetak dan elektronik dimana kedua anak bangsa ini saling melampiaskan kemarahan dengan kata-kata, dengan slogan-slogan yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Malah ada yang sengaja membuat blog, situs-situs di internet yang berisi hinaan-hinaan terhadap saudara-saudaranya sendiri, naudzubillahi mindzalik.

sadarlah saudaraku Allah SWT mengisyaratkan bahwa setiap mukmin adalah saudara, sebagaimana dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat" [QS. Al-Hujurat: 10]

Walaupun realitasnya kita hidup bersuku-suku maupun berbangsa-bangsa, berbeda bahasa dan warna kulit, tidak dibenarkan untuk saling mengunggulkan, bahkan saling berperang satu dengan yang lainnya atas dasar ashabiyah. Karena yang membedakan antara kita hanyalah Iman dan taqwanya, bukan ras, suku, bangsa atau yang lainnya. Allah SWT telah memperingatkan:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." [Al-Hujurat : 13]

Rasulullah SAW juga melarang keras sikap ashabiyah (Nasionalisme dan tribalisme) seperti itu, sebagaimana yang tercermin dalam sabdanya: “Bukan termasuk Ummatku orang yang mengajak pada Ashabiyah,dan bukan termasuk ummatku orang yang berperang atas dasar Ashabiyah,dan bukan termasuk ummatku orang yang mati atas dasar Ashabiyah.“(HR.Abu Dawud).

Dinginkan suasana.

“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kalian saksi yang adil karena Allah. Dan janganlah kebencian kamu terhadap satu kaum menyebabkan kamu berbuat tidak adil. Berbuat adillah, karena perbuatan adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kalian sesungguhnya Allah itu Maha Tahu dengan apa yang kalian lakukan.” (Al-Maidah: 8)

Waspadalah, musuh-musuh Islam akan bertepuk tangan atas segala perseteruan yang terjadi. Kita harus waspada dengan politik "devide et impera" yang dilancarkan oleh pihak lain. Mereka sadar betul jika Islam bersatu, maka Islam akan menjadi kekuatan yang sangat luar biasa baik secara geopolitik maupun secara geoekonomi. Itu berarti penjajahan mereka akan berakhir. Sudah semestinya Indonesi dan Malaysia bersahabat. Bersatu dalam ikatan akidah Islam. Dalam naungan Khilafah, menjadi negara besar, kuat, bermartabat dan yang terpenting mendapatkan ridho-Nya.
Pembaca Blog ”Kupenuhi Panggilan-Mu” yang dimuliakan Allah, yang akan menunaikan Ibadah Haji, Andalah duta-duta ke dua negara yang seharusnya menghembuskan perdamaian ketika pertemuan ummat muslim sedunia berkumpul menemui panggilan-Nya.Jadikan moment Haji untuk menyatukan ukhuwah islamiyah diantara dua bangsa serumupun ini.
Semoga Allah memberi kejayaan ummat Islam.
Wallahu a'lam bishawab.




Thursday, September 2, 2010

Mengenal Fasilitas Toilet di Pesawat

Pintu Toilet Pesawat


Jamaah Calon haji yang menunaikan ibadah haji untuk pertama kali tidak semuanya yang pernah naik pesawat udara. Sehingga terkadang ada rasa takut dan ketidaktahuan apa yang harus dilakukan selama berada di dalam pesawat apalagi untuk menggunakan fasilitas yang disediakan untuk penumpang. Bagi Anda yang sudah terbiasa berpergian dengan pesawat udara maka informasi ini tentunya tidak berguna lagi. Ok paling tidak Anda bisa share di sini ya.
Di bagian ini saya coba berbagi informasi tentang fasilitas toilet. Dalam perjalanan non stop dari embarkasi tanah air ke airport di Saudi Arabia atau sebaliknya ini memakan waktu perjalanan yang lama antara 8 sampai 10 jam perjalanan udara. Jarang sekali calon jemaah haji yang tidak memanfaatkan fasilitas toilet ini tetapi bukan tidak ada yang tidak menggunakannya sama sekali ya ..karena ketidaktahuan dan ada rasa takut dari jamaah itu sendiri, hal ini terkadang diperparah juga oleh informasi pada saat manasik haji dimana para pembimbing terlalu protektif didalammenyampaikan informasi penerbangan hanya demi alasan keamanan. Padahal semestinya para calon jemaah haji diberi penjelasan yang detailn agar mereka berani dan benar menggunakan fasiltas yang ada.
  1. Sebelum menggunakan toilet hendaknya Anda pastikan lampu tanda mengenakan sabuk pengaman dimatikan (mati)
  2. Lihat lampu indikasi toilet apakah toilet sedang digunakan atau kosong
  3. Kunci pintu toilet dengan mendorong slot yang ada dipintu, pada gambar di atas slot berada di bawah tulisan dilarang merokok
  4. Gunakan toilet dengan cara duduk agar tidak mengotori lantai

Lampu indikator seatbelt
Toilet dengan penyiram tuas
Toilet dengan penyiran tombol tekan

Tombol tuas untuk menyiram toiletTempat cuci tangan di ruang toilet



Under construction

Tata Cara Sholat di Dalam Pesawat

Shalat dalam perjalanan atau sedang melakukan safar mempunyai beberapa keringanan, seperti bolehnya kita mengqashar shalat (meringkas shalat dari 4 raka'at menjadi 2 raka'at) dan bolehnya menjamak atau menggabungkan dua shalat, tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi, akan tetapi apabila kita bepergian dengan menggunakan kendaraan pribadi, maka hendaknya jika waktu shalat telah masuk, kita berhenti meminggirkan kendaraanuntuk melaksanakan shalat (alhamdulillah...sekarang ini sepanjang jalan sudah banyak masjid-masjid dibangun), adapun apabila kita bepergian dengan menggunakan kendaraan umum yang tidak bisa berhenti sembarangan (seperti pesawat terbang atau kereta api) maka kita diperbolehkan shalat di dalam kendaraan atau pesawat tersebut.


Sedangkan, tata cara shalat dalam kendaraan, akan saya salinkan beberapa rujukan :

1) Dari kitab Majmu Fatawa Arkanil Islam edisi Indonesia Majmu Fatawa Bab Ibadah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : "Kapan wajib shalat dipesawat? Bagaimana tata cara shalat fardhu padanya ? Dan bagaimana pula cara shalat sunnah padanya ?

Jawaban.
Shalat di pesawat wajib dilakukan bila telah masuk waktunya. Tetapi jika kesulitan melakukan shalat di pesawat sebagaimana shalat di bumi, maka tidak usah melakukan shalat fardhu kecuali jika pesawat telah mendarat, dan waktu shalat masih mencukupi. Atau jika waktu shalat berikutnya masih bisa ditemui untuk melakukan jamak.Misalnya, jika anda tinggal landas dari Jeddah sebelum matahari terbenam,lalu saat di udara matahari telah terbenam maka anda tidak usah shalat maghrib sampai pesawat mendarat di bandara, dan anda turun padanya. Jika anda khawatir waktunya habis maka niatkanlah untuk melakukan jamak ta'khir lalu melakukan jamak setelah turun. Jika anda khawatir waktu isya' akan habis sebelum mendarat, sedang waktu isya' yakni sampai pertengahan malam maka hendaklah ia shalat maghrib dan isya' di pesawat sebelum waktunya habis.
Tata cara shalat di pesawat yaitu hendaknya orang itu berdiri menghadap kiblat lalu bertakbir, membaca fatihah dan sebelumnya membaca do'a iftitah, sedang sesudahnya membaca surat Al-Qur'an, lalu ruku', lalu bangkit dari ruku', lalu bersujud. Bila tidak bisa bersujud cukup dengan duduk seraya menundukkan kepala sebagai pengganti sujud. Begitulah yang harus ia perbuat sampai akhir dan kesemuanya menghadap kiblat.Untuk shalat sunnah dalam pesawat maka ia shalat dengan duduk di atas kursinya dan menganggukkan kepala dalam ruku' dan sujud dengan angggukan sujudnya lebih rendah. Allah-lah yang memberi petunjuk. [Majmu Fatawa', Bab Ibadah hal 412, Pustaka Arafah].

2) Dari Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz

Pertanyaan.
Bagaimana seorang muslim melaksanakan shalat di dalam pesawat. Apakah lebih baik baginya shalat di pesawat di awal waktu ? Atau menunggu sampai tiba di airport, jika akan tiba pada akhir waktu shalat ?



Jawaban.
Yang wajib bagi seorang Muslim ketika sedang berada di pesawat, jika tiba waktu shalat, hendaknya ia melaksanakannya sesuai kemampuannya. Jika ia mampu melaksanakannya dengan berdiri, ruku' dan sujud, maka hendaknya ia melakukan demikian. Tapi jika ia tidak mampu melakukan seperti itu, maka hendaknya ia melakukan sambil duduk, mengisayaratkan ruku dan sujud (dengan membungkukkan badan). Jika ia menemukan tempat yang memungkinkan untuk shalat di pesawat dengan berdiri dan sujud di lantainya. maka ia wajib melakukannya dengan berdiri, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : "Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu" [At-Taghabun : 16]

Dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada Imran bin Al-HushainRadhiyallahu 'anhu di kala ia sedang sakit."Artinya : Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup maka denganduduk,jika kamu tidak sanggup, maka dengan berbaring sambil miring" [HR Al-Bukharidalam kitab shahihnya, kitab Taqshirus Sahalah 1117]

Dan diriwayatkan pula oleh An-Nasa'i dengan sanad yang shahih, dengan tambahan."Artinya : Jika kamu tidak sanggup, maka dengan berbaring terlentang"Yang lebih utama baginya adalah shalat di awal waktu, tapi jika ia menundanya sampai akhir waktu dan baru melaksanakannya setelah landing, maka itupun boleh. Berdasarkan keumuman dalil-dalil yang ada. Demikian juga hukumnyad i mobil, kereta dan kapal laut. Wallahu Waliyut Taufiq [Fatawa MuhimahTata'allaqu Bish Shalah, hal 40-41, Syaikh Ibnu Baz]


Berikut Ilustrasi Pelaksanaan Sholat sambil duduk di atas pesawat (sebelumnya harus dalam keadaan bersuci baik dengan berwudhu maupun tayammum jika tidak memungkinkan berwudhu)


cat. gambar ilustrasi diambil dari situs kbih arofah malang