Thursday, January 1, 2009

Prosedur Imigrasi Kedatangan di King Abd.Aziz

Jeddah Airport
Perjalanan dari embarkasi Indonesia (kalau saya kebetulan dari Medan dan Palembang) menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah kurang lebih memakan waktu 8 jam 25 menit. Jadwal keberangkatan JCH tidak semua bisa tepat waktu dan belum tentu dapat jadwal penerbangan di siang hari, bisa jadi Anda mengalami terbang pada jam dini hari hal ini dikarenakan banyak faktor terutama kondisi Bandara King Abdul Aziz yang padat dilandasi oleh pesawat dari seluruh negara JCH. Kebetulan dua kali berangkat haji, saya mengalami pemberangkatan di siang hari, dari Palembang sekitar 11.40 wib.
Pesawat yang kami tumpangi adalah pesawat komersil biasa yang disewa oleh Garuda Indonesia dari British Airways-Inggris, jadi pilot, co pilotnya semua orang asing kecuali awak kabinnya aja (Pramugari) yang asli Indonesia. Sesekali pilot masuk ke ruang penumpang untuk melihat pelaksanaan layanan awak kabin. Pesawat ini tidak terlalu besar dibanding pesawat haji yang pernah saya naik dari Medan, pemilihan pesawat ini dikarenakan faktor landasan bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang kurang panjang. Pesawat ini hanya mampu membawa 325 penumpang (cukup sempit dibanding pesawat haji yang berbadan lebar). Menaiki pesawat tidak perlu rebutan karena semua JCH sudah memiliki tempat duduk pasti.
Setibanya di King Abdul Aziz International Airport-Jeddah kita diantar menggunakan Bus ke ruang imigrasi. Untuk itu siapkan segala dokumen yang dibutuhkan di dalam tas kecil yang digantung di leher.

Contoh Card Imigration yang harus diisi sebelum landing di KAA
Dikarenakan mulai tahun 2009 M atau 1430H ini dokumen perjalanan ke Tanah Suci menggunakan paspor hijau (internasional) sehingga perlakuan keimigrasian bagi jemaah haji sama dengan perjalanan orang ke luar negeri, itu artinya, setiap jemaah haji wajib mengisi Card Imigration (form yang harus diisi seperti contoh di atas ) kedatangan dan kepulangan embarkasi dan debarkasi (EDk) keimigirasian, yang umumnya menggunakan bahasa Arab dan Inggris. Bagi yang belum pernah keluar negeri akan mengalami kebingungan saat mengisi form terlebih bagi mereka yang sudah tua atau yang tidak mengerti bahasa Inggris. Saran saya bagi Anda yang kebetulan dapat amanah menjadi petugas haji baik sebagai Karu (ketua regu), Karom (ketua rombongan) harus mempunyai inisiatif membantu mengisi lembar embarkasi dan debarkasi sebagai syarat untuk berpegian ke luar negeri.
ini sebelum pesawat landing. Karena tugas karu dan karom bekerja secara totalitas membantu jemaah haji yang menjadi anggotanya. Para Karu dan karom ini diberikan honor oleh negara sebesar 200-300 riyal (Rp 750.000-Rp 1.000.000), yang kebanyakan justru tidak menjalankan amanah ini dengan baik ketika sudah berada di tanah suci.

Suasana ruang tunggu imigrasi di King Abd.Aziz Jeddah



Suasana pemeriksaan imigrasi di Airport

Di dalam ruangan di Gedung bandara kita disuruh antri/duduk dikursi yang terbuat dari fiberglass berwarna hijau atau orange dengan diatur oleh anak muda Arab Saudi sambil teriak-teriak “Hajj….Hajj!” … ternyata kalau kita rombongan haji siapapun kita akan dipanggil dengan sebutan Hajj.Terminal Haji King Abdul Aziz Airport, Jeddah.


Skema Prosedur Imigrasi yang dilalui
Proses Imigrasi :
Tempat dimana kesabaran kita diuji, pertama kalinya. Kita disuruh antri menunggu giliran pemeriksaan dokumen haji. Tidak ada tempat yang khusus sesuai urutan di mana kita harus duduk, ketika ada kursi yang masih kosong kita disuruh oleh ABG Arab duduk disitu. Kapan giliran kita dipanggil jangan harap sesuai dengan urutan, suka-suka petugas disana aja menentukan giliran (semau tak beraturan kalau masalah antri). Dinding ruangan dilengkapi tulisan Selamat datang dalam versi beberapa negara.



Pemeriksaan Dokumen Haji (Passpor,dll)

Ketika giliran pemeriksaan terkadang ada juga petugas imigrasi yang cunihin (cunihin bahasa sunda, kalau Indonesianya mungkin usil), biasanya menggoda JCH yang perempuan tetapi masih dalam batas-batas wajar (ngga pegang-pegang), Cuma matanya petugas imigrasi ini kalau lihat wanita wooow kayak singa lapar aja. Jangan heran petugas imigrasi di Arab saudi ini mempunyai mental pelayanan yang buruk, terkadang mereka ngobrol seenaknya dengan temannya ketika sedang melayani pemeriksaan paspor kita, atau menerima panggilan telpon HP mereka dengan meninggalkan kita begitu saja. Ya..mau apa lagi, wong JCH yang butuh mereka. makan aja Pil Sabar lagi.
Antrian panjang imigrasi ini bisa memakan waktu 3 jam dan melelahkan bagi JCH setelah terbang dari tanah air berjam-jam, JCH akan diperiksa petugas imigrasi bandara mengenai kelengkapan dan kecocokan dokumen imigrasi mereka seperti paspor, visa masuk dan kartu kedatangan (entry card).
Pada “entry card” terdapat enam carik sobekan (struk) berisi nomor kode (bar code)satu lembar masing-masing ditempel di lembar paspor hijau, di lembar E paspor daftar administrasi perjalanan ibadah haji (DAPIH – dulu paspor haji) dan di kartu keluar (exit card) dari Bandara Arab Saudi.
Dua sobekan lainnya diserahkan pada petugas kementerian haji Arab Saudi, Maktab Wukala (pengelola penyelenggara haji di Jeddah) dan pengelola transportasi (Naqaba).
Jamaah kemudian harus melakukan pengambilan sidik jari (10 jari) dan difoto, lalu menuju ruang bagasi untuk mengambil barang masing-masing, dan setelah itu menuju pintu keluar melewati pemeriksaan oleh petugas kementerian haji dan Maktab Wukala.
Proses berikutnya, jamaah menuju ruang tunggu dan setelah seluruh jamaah dalam satu kloter lengkap, mereka diberangkatkan menuju Madinah atau Mekah dengan bus-bus yang sudah disiapkan oleh Naqaba.
Jika masih ada waktu, selama menanti keberangkatan ke Madinah atau Mekah, jamaah dapat melakukan shalat, mandi atau melakukann aktivitas lainnya dan sebelum menaiki bus, jemaah diperiksa kembali dokumen dan “bar code”-nya.

Kalau koper kita tidak ada masalah melewati mesin scanner, maka selanjutnya kita keluar dari ruang pemeriksaan imigrasi ke tempat pengambilan koper besar kita. Tetapi kalau ada masalah, maka koper minta dibuka (bagi yang mengunci kopernya dengan gembok, kunci selalu disiapkan (di tas kecil leher), karena kalau lama dikit petugas akan membuka paksa koper kita.

Ambil bagasi.

Koper diangkut oleh porter ke Bus \
Bagasi bisa diambil setelah prosedur imigrasi kita selesai. Koper besar kita akan bercampur dengan punya JCH yang lain ( lebih dari 300 koper berbaur jadi satu tetapi masih dengan JCH satu kloter), disinilah gunanya kita menandai koper milik kita ( baca tips menandai koper) sehingga dari jauh kita sudah bisa mengenali koper milik kita. Koper-koper saat ini (Musim haji 1430H) pemeriksaannya sudah tidak manual lagi, sehingga semua koper akan melewati mesin scanner, proses ini untuk mempercepat waktu tunggu. Pemeriksaan koper dengan menggunakan mesin scanner ini sebagai kompensasi adanya prosedur baru yang diberlakukan mulai musim haji 1430H ini, dimana untuk JCH akan diambil photo serta sidik jari per jamaah (info terakhir laki-laki dan perempuan diambil photo dan sidik jarinya). Nah prosedur ini sebelumnya tidak pernah dilakukan, yang otomatis dengan pemberlakuan ketentuan ini akan menambah waktu tunggu di terminal kedatangan haji di Arab Saudi. Koper ini kita bawa keluar ruangan menuju ke tempat angkut yang sudah disiapkan oleh porter. Proses angkut koper relatif cepet karena ada petugas haji kita disana yang memang ditugaskan untuk mengatur kedatangan JCH dari Indonesia.

Sambil menunggu pengaturan koper ke bagasi Bus yang akan membawa kita, kita diistirahatkan di ruangan bandara yang sudah dibetangkan karpet/ambal dan area-area ini ditandai dengan bendera negara juga kloter dari lokasi embarkasi masing-masing, penandaan lokasi diperlukan karena kedatangan CJH haji ini dari beberapa negara. Biasanya dapat jatah makan juga pas istirahat disini. Gunakan waktu untuk istirahat, sholat selama menunggu.

Berbaris menuju Bus pemberangkatan ke pemondokan

Bus Yang siap membawa jamaah haji dari KAA ke Mekkah atau Madinah
Catatan:
Karena penggunaan paspor hijau baru tahun 2009 ini, maka jika ada dari JCH yang punya dokumen Card Imigration Saudi bisa share disini.