Monday, February 19, 2007

Mengejar Taman Surga yang bernama ..RAUDHAH


Setiap doa di Raudhah memiliki afdhaliyah yang tinggi. Raudhah artinya taman. Ini adalah suatu tempat didalam Masji Nabawi di Madinah yang letaknya berada diantara bilik Nabi / rumah Nabi (sekarang menjadi makam Rasulullah SAW) sampai mimbar masjid. Disitulah dahulu Nabi biasa membacakan wahyu dan mengajarkan tentang Islam didepan para sahabat terdekatnya. Mengingat besarnya makna tempat ini, Nabi pernah bersabda,
" Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) diantara taman-taman surga".


Memahami sabda Nabi tersebut, tidak mengherankan jika umat Islam dari seluruh penjuru dunia berebut untuk ikut menikmati 'bagian dari taman surga' itu. Akibatnya tempat ini selalu menjadi tempat yang penuh sesak. Karena diyakini pula setiap doa dan munajat kepada Sang pencipta memiliki nilai afdhaliyah yang tinggi, dengan kata lain tempat ini sangat mustajab untuk memohonkan sesuatu keinginan kepada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala.
Suasana di bagian Taman Surga, Raudhah

Mengenali Raudhah sangatlah mudah, Raudhah berupa ruangan dengan luas kurang lebih 144 meter persegi yang areanya ditandai dengan pilar atau tiang-tiang berwarna putih dengan kaligrafi yang khas. Ada sekitar 5 pilar disekeliling Raudhah. Raudhah juga ditandai dengan karpet / ambal berwarna putih dengan ornamen khas. Warna karpet yang menutupi ruangan Raudhah berbeda dengan warna karpet di ruangan lain di dalam masjid Nabawi ini. Ketika baru tiba di Madinah, setelah mendapatkan kamar di hotel terdekat kemudian menuju masjid Nabawi tentunya pingin langsung menuju area Raudhah ini untuk melakukan sholat tahyatul masjid namun untuk dapat ke Raudhah tidaklah mudah karena terjadi dorong-dorongan yang dapat mengakibatkan kita menyakiti orang. Jadi niat ke Raudhah saat itu diurungkan dan diganti dengan shalat sunnah 2 rakaat di dalam masjid (di Bawah kubah yang dapat membuka dan menutup). Karena kalau kita tahu kapan waktu yang tepat untuk ke Raudhah maka sebenarnya cukup mudah juga. Waktu ke Raudhah bagi jemaah laki-laki cukup banyak dari pukul 3 pagi sampai dengan pukul 12 malam (saat ini masjid Nabawi sudah dibuka selama 24 jam), tidak seperti jemaah perempuan hanya pada waktu dhuha yaitu pukul 07.30 sampai 11.00 waktu setempat dan setelah Dzuhur yaitu pukul 14.00 sampai 15.00. Kalau aku mengambil waktu pukul 03.00 pagi, dimana semua jemaah sudah menunggu antri didepan pintu yang terdekat dengan Raudhah dan ketika pintu dibuka semua berlarian menuju ke Raudhah. Namun pada saat ini lokasi Raudhah belum dibuka (masih diisolir dengan semacam terpal putih yang bisa distel buka atau tutup), jemaah hanya bisa mendekati area isolir, dan ketika area isolir dibuka sekitar pukul 04.00 maka segera menuju area Raudhah untuk mengambil Shaf. Setelah Shaf terisi barulah kita melaksanakan sholat sunnah (Tahajud, witir, dll). Sedangkan yang paling enak ke Raudhah itu di malam hari sekitar pukul 10.00 malam, diwaktu ini kita tidak rebutan dan dorong-dorongan sehingga kita bisa memilih mau duduk dan sholat dimana kita suka secara bergantian dan kalau berdo'a bisa lebih khusu', dan rasanya ingin berlama-lama sambil melihat karpet putih bermotif bunga-bunga, bunga-bunga taman surga. Kalau isteri biasanya sehabis Subuh sudah mendekati area Raudhah, dimana untuk pergi kesini cukup sulit karena tempat di Raudhah untuk kaum hawa ini juga luasnya dibatasi ( disekat lagi dari area Raudhah, jadi tidak seluruh area bisa ditempati. Kaum hawa tidak bisa mendekat ke mimbar Nabi karena area kaum hawa hanya sebatas satu bilik rumah saja). Biasanya ada briefing dari askar wanita “Segera sholat dhuha dua rakaat….tidak ada yang namanya sholat sunah raudhah !! segera berdoa..berdoa tidak perlu membaca buku yang tebal tebal..Allah maha tahu semua doa…setelah itu pergi…gantian dengan yang lain!!” Setelah berhasil sholat dan berdo'a tidak bisa berlama-lama karena waktunya dibatasi oleh askar. Apabila mengambil waktu ba'da sholat dhuhur, isteri selalu menyiapkan makanan kecil agar tidak harus mengejar jatah makanan di hotel. sehingga bisa leluasa untuk berdo'a di Raudhah.

9 comments:

Anonymous said...

Saya mencari makna Raudhah dan bertemu dengan blog bapak. Syukur, saya belajar sesuatu mengenai Raudhah... nama yang bakal saya berikan kepada cahayamata yang dikandung kini. :)

Abu Syafwan said...

Semoga Allah menjadikan ahlak buah hati kelak berakhlak sebagaimana ahlak penghuni surga, amin. Salam

Anonymous said...

Amin.

Terima kasih berkongsi banyak cerita haji. Pastinya memberi manfaat kepada banyak orang. Tahniah.

Salam.

Dedees Pearl said...

Jazakillah pak, saya baru mendengar cerita teman yg baru datang dari umrah dan dia berdoa di raudhah, saya senang bisa melihat dari photo bapak mengenai raudhah walaupun saya belum pernah kesana tetapi saya sudah melihat lewat blog ini, seandainya bapak mempunyai kesempatan kesana lagi, bolehkah saya menitip salam untuk Rosullullah SAW, sekali lagi saya ucapkan Jazakillah Khoiron Katsir.

Abu Syafwan said...

Insya Allah Bu..
Semoga Ibu dan kaum muslimin lainnya yang belum berkesempatan melaksanakan rukun islam ke -5 ini dimudahkan Allah dan dilebihkan rezekinya agar dapat melaksanakannya. Ber Azamlah / kuatkan cita-cita dengan upaya yang ada, Insya Allah melalui kemurahan Allah semua cita-cita ini akan terkabulkan. Salam

Lingkartama Maketindo said...

Semoga Alloh selalu memberikan kesehatan dan kesempatan untuk kembali menuju baitullah dan dapat berdoa kembali di Raudhah...

H.Imron Abuzaky
http://gratis-haji-umrah.blogspot.com

popon said...

alhamdulillah ilmu yang bapak sampaikan di sini saya bawa dan terapkan ketika melaksanakan haji tahun 2010, Alhamdulillah, saya merindukan sekali untuk kembali kesana

Abu Syafwan said...

Barakallahu semoga Allah menjadikan haji anti balasan haji mabrur dan memberi kesempatan utk kembali ke Baitullah. amin

Unknown said...

Subanallah