Wednesday, November 19, 2008

Waspadai makan selama di Tanah Suci



Masalah catering haji sepanjang pelayanan haji tetap bermasalah walaupun upaya-upaya perbaikan setiap tahunnya terus dilakukan.

Sebagaimana laporan dari eramuslim pada pada judul di atas, memang diperlukan control dari jamaah haji itu sendiri. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian jamaah calon haji adalah sebagai berikut :

  1. Segeralah menyantap makanan yang disajikan pada waktu kita mendapat jatah, karena makanan yang ada standarnya +/- 5 jam dan setelah itu makanan tersebut sudah rusak atau tidak layak dikonsumsi. Hal ini kurang disadari oleh jamaah haji sendiri, dengan alasan masih kenyang maka makanan yang dibagikan dan seharusnya dikonsumsi saat itu namun dengan alasan tadi dikonsumsi diwaktu nanti.
  2. Selalu berhati-hati terhadap makanan yang diberikan, jangan terlalu yakin kalau makanan yang kita peroleh dari catering benar-benar layak dikonsumsi secara kesehatan, karena terkadang memang makanan dari perusahaan catering tersebut sudah rusak. Terkadang daging sudah mengeluarkan busa, sayuran sudah berubah rasa, nah karena kita terlalu yakin bahwa makanan yang dibagikan sudah sesuai dengan standar kontrol kesehatan yang telah ditetapkan maka tanpa ragu lagi kita santap aja makanan tersebut. Sebaiknya makanan yang dicurigai tidak layak dikonsumsi jangan dipaksakan untuk dimakan, karena hal ini bisa berakibat terhadap gangguan kesehatan terutama diare. jika mendapati kondisi makanan yang rusak segeralah laporkan ke petugas.
  3. Hindari membeli makanan dipinggir jalan, sebaiknya belilah makanan di restoran-restoran yang tersedia di dekat penginapan atau masjid karena kalau ditempat resmi mereka selalu diawasi akan pengolahan dan penyajiannya, bahkan kalau pas ada sidak (inspeksi mendadak) dan kedapatan restorannya ada yang tidak sesuai standar kesehatan penyajian maka bisa terkena denda bahkan kurungan badan.

3 comments:

Tri Joko Margono said...

MasyaAllah, sungguh saya mendapatkan info yang begitu berharga untuk ekal keberangkatan kami ke Tanah Suci.
Mudah2an yang empunya Blog memperoleh pahala amalan ilmu yang bermanfaat.
Terimakasih pak

asdafdsf said...

Informasi tentang haji-nya bagus, Jazakalloh Khoir...
Btw, maaf nih Pak.. menurut saya itu postingan "tips sholat khusyuk" kayaknya perlu ditinjau ulang... Dikhawatirkan akan mendorong orang untuk males sholat subuh ke masjid... Menurut saya pak.. 10 menit sholat subuh berjamaah TANPA MENANGIS di masjid masih LEBIH BAIK daripada 3 jam sholat subuh di rumah disertai menangis... Afwan.. terima kasih.

Abu Syafwan said...

Alhamdulillah, terima kasih atas masukannya. Saya setuju dengan kekhawatiran Bapak, memang seharusnya kita bisa berjamaah di masjid karena keutamaannya kecuali bagi perempuan. Memang dibagian bawah bukan pengalaman saya, saya hanya mempostingkan hasil searching disalah satu blog http://khairulu.blogsome.com/ apa adanya. berangkat dari tulisan itu saya membeli buku Pelatihan Sholat Khusyu' karya Abu Sangkan. Yang Alhamdulillah saya mencobanya di tanah suci di masjidil haram dan Nabawi, sambil menunggu Sholat Subuh. Sekali lagi terima kasih atas koreksi dan masukannya, dan postingan dari http://khairulu.blogsome.com/ akan saya hapus dan saya cuplik url saja.. salam