Wednesday, June 28, 2017

Indahnya Umroh, Itikaf di Masjidil Haram Ala Backpacker Bersama Keluarga. Part-1

Setelah tulisan sebelumnnya tentang persiapan umroh backpacker, kali ini saya akan berbagi pengalaman Indahnya Umroh dan Itikaf di Masjidil Haram bersama keluarga. Tulisan akan saya bagi kedalam dua bagian, pertama tentang perjalanannya dan ke dua tentang ritual pelaksanaan ibadah disana.


Ketika mendengar kata Backpacker dalam judul yang saya tulis, pikiran pembaca jangan terbawa akan perjalanan backpacker untuk wisata dengan gambaran makan, tidur yang penuh dengan perjuangan. Tetapi yang tepat dalam ibadah umroh dan itikaf ala backpacker ini adalah perjalanan berbiaya murah ( Low Cost), karena untuk fasilitas akomodasi ( transport, hotel ) sudah ada jaminan dari pihak travel agen yang mengurus Visa. Sementara ini memang susah mencari agen perjalanan yang cuma membantu menerbitkan ijin Visa aja, tetapi pasti mereka membuat satu paket dengan transportasi, muthowib, dan hotel. yang tentunya kalau semua ini bisa dipangkas maka pasti biaya untuk bisa Umroh jauh lebih murah lagi.

------- ini update tulisan saya tentang Visa ini ternyata ada Travel agent yang bersedia membantu pengurusan Visa saja. Info ini saya dapat dari teman saya yg berangkat Umroh ramadhan 1438H full backpacker artinya hanya Visa yg minta bantuan agen perjalanan. Tarif jasa pembuatan Visa US $120.  Jadi tinggal mencari tiket pesawat pp, voucher hotel, voucher bus dari bandara ke hotel dan sebaliknya serta dari Madinah ke Mekkah jika memilih Madinah dulu tujuan awal. Temen saya ini berangkat 4 orang saja.  Hanya saran saya, jika anda ingin mengambil cara backpacker seperti ini anda membutuhkan TL yang sudah pernah berangkat atau kalau anda ingin mencoba pastikan anda bisa sedikit bahasa Arab atau bahasa inggris agar memudahkan perjalanan anda ( pada saat mencari bus yang sudah dipesan, pada saat berkomunikasi dengan pihak hotel, dll  --------------


PERJALANAN UMROH BACKPACKER 1438H

Perjalanan Ibadah Umroh sekaligus bisa melaksanakan itikaf dan sholat Ied di masjidil haram bersama keluarga ( kami 7 orang dalam satu keluarga ) yang tergabung dalam 1 kelompok kecil berjumlah 28 orang.

Tanggal 9 Juni 2017 Hari Jum'at pagi sehabis sholat Subuh, dengan menggunakan kendaraan pribadi Grand Livina, kami sekeluarga menuju Bekasi. Rencana awal mobil mau dititipkan di tempat keponakan di Bekasi. +/- pkl. 10.00 WIB sampai di Bekasi untuk istirahat. Kemudian mobil ada yang mau makai, oleh keluarga besan kami di Jakarta selama kami melaksanakan umroh. Rencana diubah, selesai sholat jum'at +/- pkl. 14.00 wib kami bergerak menuju Terminal 2F Cengkareng untuk keberangkatan ke Kuala Lumpur menggunakan pesawat KLM. Mobil dibawa pulang oleh keluarga.

Saat keberangkatan tetap melaksanakan ibadah shaum ramadhan.






Check in di counter KLM


Setelah check in di counter KLM, menuju ruang tunggu. Sayangnya lupa membawa makanan untuk berbuka berupa ta'jil hanya sempat beli paket Hokben aja. Di ruang tunggu tidak nampak ada yang menyediakan makanan ta'jil untuk berbuka, sayang juga ya kesempatan untu meraih pahala dengan sebutir kurma oleh pihak angkasa pura dengan bandara yang megah terlewat begitu saja. Akhirnya di deket ruang tunggu, saya membeli 1/4 Kg kurma Palm Fruit yang tentunya harus dibayar dengan harga 2 kali lipat dari harga diluar bandara.

Setelah terdengar waktu adzan, berbuka dengan ta'jil ala kadarnya dan dilanjut sholat jama' qasar manghrib dan isya' di musholla bandara. Belum selesai sholat, informasi bandara menyampaikan kalau penumpang KLM tujuan Kuala Lumpur  segera boarding.

Ba'da sholat kami coba melewati gate boarding, disini kami dilarang membawa air minum yang ada di botol ke pesawat. beberapa botol disita, peraturan penerbangan international demikian. Karena kami butuh minum untuk makan hokben yang dibeli akhirnya di waktu boarding kami makan di gate pemeriksaan, sebelumnya agak sedikit bersitegang dengan petugas karena larangan makan dan minum disitu.

Sesampainya di KLA, untuk mengambil bagasi ternyata ada di terminal lain yang harus dicapai menggunakan transportasi train semacam MRT. Setelah semua bagasi keluar, menunggu jemputan dari saudara.





Menunggu keluar bagasi


Di Malaysia, hanya 2 malam yang dimanfaatkan untuk jalan-jalan liburan anak-anak. Mampir ke Twin Tower, main ke Sea wordnya Malaysia.









Tanggal 11 Juni 2017 adalah starting point perjalanan umroh ini dimana selesai sholat Dhuhur menuju Bandara Kuala Lumpur untuk melakukan Check in di conter Saudi Arabia Airlines yang berada di counter J, Oh iya usahakan melakukan WEB CHECK ini 24 jam sebelum waktu keberangkatan untuk memudahkan proses check ini di Bandara sekaligus dengan Web Check in ini kita bisa memilih kursi yang nyaman selama dalam perjalanan. Untuk pilihan tempat/kursi di pesawat Boeing 787-9 (789) yang kami tumpangi ini kami memilih deretan kursi No.30 di bagian ekonomi class, untuk selonjoran kaki enak. Bagian yang agak lega adalah area exit dan area restorant cabin.




Siap-siap Check In di Counter Saudi Ailines


Space waktu saya di Bandara aagak sedikit mepet waktunya karena harus melewati antrian imigrasi yang cukup panjang, idealnya kita datang ke Bandara itu bisa check ini pkl. 13.00 waktu Kuala Lumpur sehingga nggak terlalu lama untuk antri di imigrasi dan kita bisa istirahat didalam. Sampai sore hari, kami tetap melaksanakan puasa. Pesawat Saudi Arabia yang kami tumpangi menuju Madinah mengalami delay cukup lama hampir 1 jam lebih, dengan pertimbangan waktu buka yang semakin panjang kami memutuskan untuk tidak melanjutkan puasa hari itu, hanya satu anak laki-laki saya yang bertahan sampai waktu buka di Madinah.

Setelah 1 jam dari take off +/- pkl 17.00 KUL, awak cabin menyajikan minuman ringan dan makan malam bagi yang tidak menjalankan puasa. Inilah waktu berbuka saya dalam perjalanan.


Sajian makan di pesawat Saudi Airlines


Selama perjalanan, hiburan di layar video kursi banyak pilihan mulai dari permainan/games, menyimak video manasik umroh, murottal al qur'an dari qori terkenal, sampai film action dan film komedi. Tetapi karena badan capek, waktunya sepanjang perjalanan KUL - Madinah dipakai tidur. Sementara anak-anak menikmati perjalanan dengan beberapa menu hiburan dilayar monitor yang ada.
Sholat Maghrib dan Isya' tidak dilakukan di pesawat, tetapi kami lakukan pada saat sudah mendarat saja di Bandara Madinah, karena waktu sholat maghrib dan landing cukup pendek.



Hiburan di pesawat Saudi Airlines


Dua Jam sebelum mendarat, awak cabin menyajikan makanan lagi sekaligus sebagai makanan untuk berbuka bagi jamaah yang bertahan untuk tetap berpuasa.




Keluar dari pesawat menuju counter imigrasi


Pkl. 21 an waktu arab saudi, pesawat mendarat di Bandara International Madinah, melewati lorong garbarata menuju pemeriksaan imigrasi. Seperti biasa antrian di bagian imigrasi ini cukup melelahkan karena pos pemeriksaan hanya dibuka 3 loket dari belasan loket yang tersedia. Sambil menunggu antrian, kami melakukan sholat berjamaah jama' qasar untuk sholat maghrib dan isya' diarea imigrasi tersebut. Gak kami dapati ruang musholla, sehingga di area terbuka saya berjamaah dengan keluarga dengan diimami oleh anak saya yang bungsu. Selesai sholat menunggu antrian yang masih panjang dan memakan waktu cukup lama.

Setelah melewati proses imigrasi yang memakan waktu panjang, kami mengambil bagasi yang sudah berada di area bagasi claim.


Antrian di Imigrasi


Keluar pintu sudah dicegat oleh petugas arab saudi yang mendata semua jamaah yang datang, rombongan siapa, siapa muthowibnya, siapa muasasahnya.....ribet banget sampai akhirnya penjemput kami dari muasasah datang baru kami bisa menaiki Bus. Tim Leader dan anggota lain entah kemana terpisah...disini peran TL rombongan perlu mendapat perhatian, agar jamaah/anggota tidak harus mengatasi masalah sendiri-sendiri. Karena kalau kita gak bisa bahasa arab repot memberi penjelasan kepada petugas disana.

Masukan bagi Tim Leader backpacker manapun, agar ketika keluar dari bandara lebih dahulu melewati pemeriksaan imigrai kemudian membantu anggotanya untuk bisa keluar dan bersama rombongan menuju Bus.

Setelah cukup memberi penjelasan dan bertemu dengan muthowif yang menjemput dari Menara Wisata, petugas bisa melepas kami sekeluarga menaiki Bus. Didalam Bus menunggu jamaah lain yang lolos dari pemeriksaan cukup lama, sementara udara panas sudah begitu terasa mengeringkan tenggorokan, Air minum tidak tersedia didalam Bus.

Nah disini menjadi masukan lagi bagi TL atau pihak travel untuk bisa menyediakan air minum/ air mineral botol di bus agar jamaah tidak kesulitan mendapat air minum mengingat di pesawat saat naik dilarang membawa air minum ( sebaiknya anda bisa menyiapkan botol kosong aja saat naik pesawat baik dari Cengkareng maupun Kuala lumpur, nanti diatas pesawat minta isi ke crew pesawat air minumnya) .




Bus mendekati area hotel


Pkl 22.30 waktu arab saudi, bus melaju ke hotel, setelah semua koper turun dan kamar dibagi kami beristirahat. Pihak Menara Wisata menyediakan makan malam yang sebelumnya diperuntukkan untuk makan buka puasa. Lumayan mengganjal perut yang lapar.

Istirahat sampai adzan subuh yang pertama, lalu makan sahur yang disediakan pihak menara wisata lalu bersiap ke Masjid Nabawi yang jaraknya +/- 250 meter saja.
Udara diluar saat subuh masih terasa panas, seperti muka kita ini berada di ruang mesin mobil yang sedang dihidupkan mesinnya. Luarr biasa musim panas yang menyambut puasa ramadhan pada perjalanan umroh kali ini.




Halaman Masjid Nabawi, Madinah



Untuk betemu dengan keluarga, kami sepakat pkl 06.00 waktu arab saudi bertemu dititik yang disepakati ( pintu 27 ) ke arah mall bin dawood.



IBADAH SELAMA DI MADINAH

Di Madinah, pelaksanaan ibadah seperti biasa belum ada waktu itikaf. Setelah Adzan pertama subuh, melakukan sahur lalu bersegera ke Masjid Nabawi. Jangan terlalu mepet datang ke masjid diwaktu sholat fardhu karena bakal kebagian tempat dihalaman masjid apalagi perempuan space di dalam masjid sangat terbatas. Kondisi cuaca di luar masjid walau pkl .03 atau 04 dini hari panasnya menyengat, bisa 40 derajat celsius, belum lagi terpaan angin panasnya, yang pastinya gak jaman dan membuat gak khusu' sholat. Sambil menunggu waktu sholat, bisa dimanfaatkan untuk membaca al qur'an, menghafal, berdzikir.
Ba'da sholat subuh, selalu ada kajian ilmu yang diisi oleh ustadz asal indonesia, kalau waktu saya disana yang mengisi ustadz DR Abdullah Roy, LC.MA.
Setelah kajian, bisa mengisi waktu bebas, mau pulang ke hotel atau kalau yang kuat dengan cuaca panas bisa jalan-jalan atau mencari oleh-oleh.



IFTAR / BUKA PUASA DI MADINAH



Suasana iftar di halaman masjid Nabawi ( photo focus islam )


Ba'da Ashar sebaiknya tidak usah kembali ke hotel lagi untuk menunggu waktu berbuka, kalaupun mau pulang usahakan 1 jam sebelum waktu buka atau pkl. 18.00 sore sudah di masjid, Adzan maghrib disana +/- pkl. 19.07 waktu arab saudi. Kita bisa memilih untuk berbuka dihalaman atau didalam masjid. Kalau didalam masjid makanan yang didapat gratis itu bukan makanan berat (nasi ), paling paket Kurma, juice, susu, laban, roti dan buah-buahan, kopi arab, karena makanan seperti Nasi memang tidak boleh masuk kedalam masjid.
Kalau di halaman masjid anda bisa menikmati nasi bukhari, nasi briyani, nasi mandi, dsb yang akan membawa kesan tersendiri suasana dan menu makan saat iftar disana.



Foto Viral D Viral.
Gbr. Nasi Bukhari




Setiap makanan yang dibawa kedalam masjid untuk dibagikan gratis ke jamaah, selalu diperiksa ketat di pintu-pintu masuk masjid Nabawi.

Tetapi kalau dihalaman masjid banyak banget menunya ditambah nasi Briyani, nasi minyak dsb plus ayam yang masih panas. Paket nasi ini terkadang sudah dikemas dalam kemasan alumunium foil yang bisa kita bawa pulang kalau nasi tersebut tidak kita makan saat itu, tetapi terkadang nasi dituangkan diatas plastik untuk dimakan beramai-ramai, yang terakhir ini suasana makannya memang luar biasa enak dan ngangenin.  Masing-masing lapak dari dermawan yang bersedekah untuk iftar, menunya berbeda-beda dan enaknya kita bisa ganti-ganti lapak untuk mencoba sajian yang berbeda.
Untuk makan berbuka puasa di Madinah tidak usah khawatir, karena makanan berlimpah dari sodaqoh, infaq orang-orang kaya disana.
Hanya saja terkadang saya melihat para jamaah yang ada kurang menjaga adab, bahkan kesannya tidak bisa mengendalikan nafsu disaat-saat menjelang berbuka, nafsu serakah mereka muncul, makanan yang dibagi oleh petugas yang ditunjuk dermawan untuk dibagi rata banyak juga yang mengambil lebih dari jatahnya dengan memasukkan ke kantong atau tas yang disiapkan oleh jamaah yang akan berbuka, yang kemudian mereka meminta jatah lagi seolah-olah belum mendapat bagian. Ini pemandangan yang sering saya jumpai didepan mata kepala sendiri, sampai anak saya sempat mendokumentasikan prilaku-prilaku saudara-saudara kita yang kurang mengedepankan adab.

Kita disunnahkan mendo'akan orang yang telah memberi kita bukaan dihari itu dengan do'a terbaik.
Usahakan di menit-menit menjelang berbuka, memperbanyak do'a karena inilah waktu-waktu mustajab dikabulkannya do'a, dimana kesempatan ini jarang dimanfaatkan oleh orang-orang yang berpuasa.




SHOLAT LAIL 


Sehabis sholat maghrib menunggu _/- 2 jam untuk mengerjakan sholat Isya'. Waktu sholat isya jedahnya dari sholat maghrib cukup lama. Sholat Isya dilakukan pkl 21.00 waktu arab saudi, langsung dilanjut dengan sholat Tarawih. Sholat tarawih dilakukan 2 rakaat satu salam.

Pada hari biasa yaitu malam 1 sampai 20 Ramadhan jumlah raka’at shalat tarawih di 2 masjid (Masjidil Haram dan masjid Nabawi) dengan total berjumlah 23 (20 tarawih dan 3 witir) namun pada 10 malam terakhir Ramadhan jumlah raka’at di dua masjid berubah menjadi 31 raka’at dengan rincian (20 rakaat tarawih setelah isya tanpa witir kemudian istirahat, dilanjutkan malam hari jam 01.00, 8 raka’at qiyaam 3 raka’at witir).

Satu rakaatnya dengan bacaan yang cukup panjang, makanya kalau mau mengikuti sholat Lail ini kita prepare tidur siang beberapa menit lah agar tetap tidak mengantuk. . Pulang ke hotel biasanya makan malam, dari pihak Menara Wisata menyediakan makan untuk buka tadi yang belum diambil oleh jamaah.


OLEH-OLEH DI MADINAH

Sebaiknya di Madinah ini kalau kita mau berburu oleh-oleh, karena disamping harganya murah dibanding di Mekkah juga lebih dekat toko-tokonya dengan hotel kita. Variasi oleh-oleh juga banyak tinggal siapkan uangnya aja.




Kurma muda

Kurma bisa didapat dipasar kurma disebelah utara masjid Nabawi, Saya lebih suka kurma Safawi harganya 20 Riyal mirip kurma Ajwa tetapi lebih panjang dan besar, kurma jenis Sukari (kurma ini memiliki tekstur yang khas dan rasanya seperti ada paduan susu/creamernya) harganya juga murah per Kg 10 Riyal. Kurma lain adalah rukhtob, kurma muda basah. Selain itu paling kacang arab. Kacang-kacangan ini kalau mau dapat harga murah beli di Masjid Quba aja disana murah-murah.

Kalau pakaian, untuk laki-laki saya biasa beli jubah merk Al Haramain dengan harga 45 s/d 50 riyal. Kemudian peci rajut made inn Turkey, satu lusinnya 12 Riyals, peci rajut buatan tangan dari bangladesh 1 buah 5 Riyals. Untuk perempuan bisa cari oleh-oleh Abaya, cadar.  Oleh-olehnya begitu aja, saya gak tertarik mencari tasbih dsb.



CITY TOUR DI MADINAH


City tour dari pihak Travel disediakan, tetapi tidak semua lokasi dikunjungi. Akhirnya saya sekeluarga sewa mobil yang muat 7 orang untuk city tour duluan ketempat yang tidak diagendakan untuk dikunjungi.  Yang dekat bisa ke Khandak, Percetakan Al Qur'an, Melewati istana King Salman, Masjid Qiblat a'in. Sewa mobilnya 40 Riyal.
Sementara City Tour dari travel ke Kebun kurma, masjid Quba, Bukit Uhud




Foto Sunnah Travel.
Bus City Tour ( photo sunnah travel)

Di depan Gerbang Pagar Utama Masjid Nabawi No. 21, terdapat mobil yang disiapkan pemerintah KSA untuk City Tour di Kota Madinah dengan biaya SAR 80 per orang, mungkin yang Umroh mandiri / backpacker, bisa menggunakan fasilitas ini.

Atau anda bisa memilih untuk mengunjungi Museum Madinah, dengan berjalan kaki melewati perumahan penduduk.


Foto Sunnah Travel.

Foto Sunnah Travel.

Foto Sunnah Travel.


Foto Sunnah Travel.

Gbr.Museum Madinah ( source:  sunnah travel)



SARANA KOMUNIKASI 


Selama di Arab Saudi saya membeli kartu perdana dan voucher Mobily, salah satu operator celular terbesar disana. Untuk bisa mengaktifkan kartu perdana kita harus menunjukkan nomor Visa, untuk itu sebaiknya sebelum berangkat Visa nya bisa di photo di HP atau photo Copy. Nomor Visa ini akan dijadikan identitas pengguna celular, termasuk nanti diambil sidik jari kita untuk mencocokkan data visa dengan pemilik. Kalau gak ada visa dan sidik jari maka kita tidak bisa menggunakan kartu yang kita beli. Harga kartu perdana 30 Riyal untuk paket 1 GB, nanti setelah itu beli voucer seharga 10 riyals untuk tambahan paket data 2 GB.


Baca pengalaman saya selanjutnya....