Saturday, July 1, 2017

Indahnya Umroh, Itikaf di Masjidil Haram Ala Backpacker Bersama Keluarga. Part-2



1.     PERJALANAN UMROH  Backpacker 1438H

      Untuk manasik Umrohnya bisa baca di tulisan ini.
     
     Schedule awal keberangkatan ke Mekkah dari hotel pkl. 06.00 WAS, tetapi planning tersebut berubah dengan pertimbangan kalau berangkat pkl.06.00 pagi tiba di Mekkah sore hari, jalan-jalan banyak yang ditutup karena padat. Berubahnya jadwal membuat rencana belanja di Madinah batal, dan jamaah juga tidak bisa sholat Isya dan Tarawih di Masjid Nabawi karena harus on time dengan jadwal keberangkatan, karena kita berangkat ini rombongan maka harus patuh terhadap keputusan yang ada agar tidak menghambat perjalanan jamaah umroh.

    Karena perjalanan ke Mekkah ini untuk melaksanakan umroh, dan rombongan harus mengambil miqat di Dzulhulaifah / Bir Ali, maka jika tidak mau ribet mandi ditempat miqat bisa mandi di hotel di mekkah asal tidak melafadzkan niat umroh.  Persiapan umroh dengan menyiapkan kain ihram di kantong plastik ( ada juga jamaah yang langsung memakai kain ihramnya). Mandi Ihram dapat diulangi di miqat Dzulhulaifah / Bir Ali jika kondisi memungkinkan. 

     Sampai di miqat, Alhamdulillah gak terlalu ramai ruang kamar mandinya, jadi langsung mandi ihram, pakai parfum di badan (jangan dikain ihram, kalau untuk perempuan jangan pakai parfum), selesai mandi dan nyemprot parfum ke badan memakai kain ihramnya lalu menuju ke dalam masjid untuk sholat sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat dan sholat syukrul wudhu ( sepanjag pengetahuan manasik saya, tidak ada sholat sunnah ihram).

  
     Menaiki bus, lalu ketika bus mulai bergerak kita menetapkan niat ihram didalam hati sambil melafdzkan Labbaika Umratan. Setelah ini maka mulailah berlaku larangan ihram...sepanjang perjalanan sampai ke Mekkah terus menerus bertalbiyah.
   
      Menjelang subuh, Bus sampai ditempat pemberhentian dan dimanfaatkan untuk makan sahur yang sudah disiapkan konsumsinya oleh travel. Tak lama adzan berkumandang, sholat berjamaah subuh ditegakkan di masjid ditempat perhentian tersebut.
   
     Perjalanan 5 jam dari tempat perhentian, dan sampai dihotel +/- pkl. 10.00 pagi, menurunkan koper lalu semua jamaah menuju masjidil haram menggunakan bus Saptco yang ada diseberang jalan. Tidak jauh waktu tempuh +/- 3 sampai 5 menit sudah sampai diterminal bus dekat pintu Marwah (dekat perpustakaan yg dulunya bekas rumah kelahiran nabi). Masing-masing jamaah diberi tiket bus Saptco gratis dari Menara Wisata. Tiket ini berlaku pulang pergi, kalau berangkat tiket diperiksa tetapi dari masjidil haram pulang ke hotel tidak perlu menunjukkan tiket bus lagi.

     
    Rombongan menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh, masuk melalui pintu As-Salam, sebagian jamaah ada yang mengikuti muthowib yang disediakan pihak travel dan ada juga yang masing-masing, tetapi karena rata-rata jamaah ini sudah pernah bahkan sering menjalankan umroh atau haji maka lebih banyak mandiri, ketika sudah berada didalam masjid, termasuk saya yang membawa keluarga untuk menyelesaikan rangkaian umroh ini. Satu putri saya kebetulan berhalangan karena dapat haid, tetapi dia tetap mengambil ihram di miqat dzulhulaifah dan ketika kami melaksanakan umroh dia tinggal di Hotel saja ( nanti setelah bersih akan melakukan umroh bersama suaminya ). Karena mendampingi istri untuk melakukan umroh, maka suami anak saya perlu mengambil miqat ke Tan'im dengan menggunakan taxi dari hotel ke tempat miqat dan mengantar ke Masjidil Haram.

  Rangkaian Umroh dapat diselesaikan 30 menit sebelum Adzan Dhuhur berkumandang, setelahmengerjakan sholat Dhuhur kami meninggalkan masjidil haram untuk kembali ke hotel, mandi dan ganti pakaian. Sementara saya mencari Barbershop untuk menggunduli rambut kepala. Tarif gundul antara 15 sampai 20 Riyal, saya ambil yang tarif 20 Riyal dengan harapan tukang pangkasnya profesional tidak membuat luka dikepala. Ternyata harapan itu sirna ketika rasa perih dikepala muncul saat proses penggundulan, ya luka juga walau bayarnya mahal.

   Setelah umroh ini, jamaah lain pada persiapan berangkat ke Masjidil haram untuk itikaf langsung sementara saya putuskan tidak melakukan itikaf dihari pertama ini, karena kondisi badan kurang memungkinkan ( flu berat melanda saat itu), khawatir bertambah parah akan mengganggu ibadah selanjutnya. Saya pilih Sholat di masjid dekat hotel saja, Alhamdulillah masjidnya cukup besar dan di masjid ini disediakan makanan iftar juga ( susu, kurma, juice bahkan nasi briyani plus ayamnya).  Disela-sela istirahat, anak-anak pingin cari hotel lain agar bisa berkumpul disatu kamar. Hunting hotel menggunakan fasilitas Agoda.com dapat hotel untuk disewa satu kamar yang bisa diisi 7 orang selama 5 hari.


     2.   AKTIFITAS ITIKAF

     Sebenarnya gak banyak aktifitas yang kita lakukan di masjidil haram tatkala itikaf. Yang perlu kita lakukan adalah planning kapan kita datang ke masjid dan pulang jika kita tidak mengambil itikaf 24 jam full. Karena waktu masuk masjid sangat penting, agar kita bisa mudah masuk melalui gate/pintu yang dekat dengan dimana tempat kita itikaf.
    Untuk Iftar/buka puasa di masjidil haram banyak yang menyediakan ta'jil mulai dari juice, susu, yoghurt, roti,kurma dan lain-lain.
    
    Aktifitasnya sambil menunggu buka puasa, baca al qur'an ( saya membawa al qur'an ukuran kecil karena tempat saya itikaf jauh dari rak penempatan al qur'an disamping itu untuk memudahkan batas bacaan agar mudah menyambungnya), menambah hafalan sambil menunggu waktu sholat Isya,. karena dari sholat Isya' sampai subuh ini akan full kegiatan sholat berjamaah.
      Tempat itikaf yang saya pilih diantaranya dengan pertimbangan mudah mengakses toilet, suasana ditempat itikaf nyaman, tidak terlalu dingin atau panas, mudah wudhu, mudah mengambil air zamzam, dan pintu masuknya gak ribet diperiksa sama petugas jaga pintu.
   



Gbr.  Beberapa hidangan gratis saat berbuka puasa (source: sunnah travel)  

     
      Ba'da Isya, diselingi sholat mayit lalu kita melakukan sholat lail/tarawih berjamaah 10 rakaat pertama dengan satu imam. Selesai sholat tarawih session pertama, diselingi sholat mayit lagi lalu lanjut ke sholat tarawih session ke dua dengan 10 rakat dan dengan imam yang berbeda. Setiap dua rakaat satu salam. 20 rakaat ini selesai sampai kurang lebih pkl. 23.30 waktu saudi. Istirahat untuk tidur2an atau ke toilet, nanti lanjut lagi sholat lail/tahajud 10 rakaat dan ditutup dengan 3 rakaat witr.yang berkahir kurang lebih pkl. 03 dini hari. Istirahat menunggu waktu sahur dan waktu Subuh.

    Sholat tarawih dan sholat Lail, lebih enak di roof top masjidil haram, udara hangat, mudah ketempat wudhu dan mengambil air minum zamzam. Suasananya langsung dibawah langit.



Gbr. Roof top Masjidil Haram

   
    Sehabis subuh, kami istirahat di hotel. Dan kembali lagi untuk menyiapkan itikaf setelah sholat ashar, dengan membawa bekal makanan yang dibeli direstorant.
    Nasi dan lauk yang dibeli biasanya disiasati masuk ketas kecil yang biasa digunakan untuk menempatkan dokumen agar gak banyak diperiksa dipintu masuk. Kalau makanan ta'jil berupa kurma, juice, susu dll biasanya didalam masjid banyak yang memberi sedekah.
      


     3.   MEMBURU LAILATUL QADR
     
      Malam Lailatul qadr diyakini akan Allah turunkan dimalam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan (pendapat sebagian besar ulama demikian) termasuk penduduk Arab Saudi. Sehingga dimalam-malam ganjil, jamaah di masjidil haram dan masjid Nabawi selalu penuh dipadati jamaah yang memburu lailatul qadr (malam yang Allah akan mengganjar amaliyah kita sama dengan 1000 bulan). Termasuk saya dan keluarga tidak melepas peluang untuk mendapatkannya. Persiapan siang hari tidak lain sedikit tidur agar ibadah dimalam Lailatul qadr bisa maksimal. Ba'da Dzuhur setelah membeli makanan untuk berbuka dan sahur, langsung menuju masjidil haram dan tentunya langsung ke posisi tempat dimana kami itikaf (semacam basecamp lah) karena ketika pelaksanaan sholat berpisah karena jamaah bergabung yang wanita dengan wanita dan laki-laki dengan jamaah laki-laki.
     Imam di malam-malam ganjil ini adalah imam pavorite kami semua, diantaranya Sheikh Mahir Al-Mu'ayqali, Sheikh Khalid Ali Al Ghamdi, Sheikh Abdul Rehman Al-Sudais. Sesama jamaah kalau mau mastikan malam ganjil atau genap maka ditanyalah siapa imamnya, kalau Syaikh Al-Sudais maka dipastikan itu malam ganjil.
     
     Bacaan imam diatas, MasyaAllah membuat kita nyaman, tenanng dan tidak terasa kalau   ibadah kita sudah sampai pkl.03 dini hari, bahkan dapat bonus do'a qunut di sholat witr   dengan do'a yang panjang,padat dan sangat menyentuh jiwa-jiwa kita sehingga begitu   dekatnya dengan Allah.


     4.    MENCARI HOTEL  
       
     Sekedar berbagi keunikan umroh backpackeran.Kali ini saya mau bagi pengalaman tentang mencari hotel ketika umroh backpacker.Mungkin ada yang bertanya koq cari hotel ? bukankah perjalanan ini sudah termasuk hotel. Betul..perjalanan ini dengan membayar LA sebesar US$ 850  (saat saya UBP) dan ini sudah termasuk hotel di Mekkah. Hanya saja umroh ini bukan umroh regular tetapi PAHE ( paket hemat alias backpacker), di UBP kapasitas 1 kamar hotel ini diisi 20 orang, sudah pasti yang menempati kamar adalah koper jamaah saja ( karena memang programnya itikaf, maka otomatis tidurnya di masjid bukan di hotel namun demikian kalau kita mau istirahat atau ada yang kurang sehat, mandi di siang atau malam hari masih bisa koq. karena 80% jamaah itu gak pulang, mereka itikaf di masjid full bahkan ada yg pulang setelah Idul Fitri ke hotel).Tetapi karena kali ini  UBP saya membawa anggota keluarga  7 orang dan sekalian buat liburan jadi hotelnya pingin misah sehingga kami bisa satu kamar saja ( maklum anak2 saya kan di pondok jadi jarang berjumpa kecuali saat libur semester aja). Pesan hotel di Saudi sebenarnya sama saja ketika pesan hotel di tanah air atau ketika kita melancong ke negara lain, karena teknologi sudah memudahkan kita dalam interaksi apapun termasuk pesan hotel. Anda bisa mencari hotel melalui website yang disediakan pihak penyedian jasa seperti Agoda, mister aladin dsb.  Biasanya kapasitas kamar yang ada lewat aplikasi itu untuk kapasitas 2 orang, atau 4 orang, sementara saya pinginnya satu kamar 7 orang dan harus legal ( ini penting karena akad transaksi harus sesuai dengan imlementasinya kalau kita pesan dengan kapasitas 2 orang jangan sampai diisi 4 orang dst). Dari aplikasi saya cuma cari referensi harga dan lokasi saja setelah ada kamar yang kosong suvey ke hotel tsb. Anak-anak survey kelokasi hotel yang sudah didapat untuk memastikan fasilitas dan transportasi dari dan ke masjidil haram, dan sekalian minta ijin ke manager hotel apakah kamar boleh diisi diisi  7 orang. Hotel ini gak terlalu jauh dari hotel group kami, masih di wilayah azijiyah juga cuma beda sektor. Tarif per malam 600 ribu rupiah. Alhadulillah kamar hotel bisa diisi 7 orang, fasilitasnya juga lumayan, AC, Kulkas, Shower, kasur Springbed, lemari pendingin dan dengan 3 bed cukup besar. Luas kamarnya juga lumayan besar. Hotel ini hanya dihuni oleh jamaah umroh dari orang saudi sendiri atau dari negara tetangga seperti mesir. Rata-rata penghuni hotel semacam profesional ada yang perorangan dan ada yang bawa keluarga dan anak. Mereka rata-rata mengendarai mobil sendiri dan bermalamnya gak lama paling 2 atau 3 hari. Untuk tinggal cukup nyaman karena gak berisik dan gak rame mengggunakan lift.Ini sekelumit pengalaman backpackeran saat umroh, dan yang pasti UBP itu asyik tetapi dari sisi biaya pengeluaran masih jauh lebih murah dibanding regular walau saya saat umroh banyak melakukan pengeluaran lain diluar biaya paket UBP nya.



       5. MENGGUNAKAN TAXI UBER

     Anggota keluarga saya ini kan anak-anak muda, jadi informasi didunia internet cepet sekali diketahui, salah satunya untuk transportasi dan mencari hotel. Nah karena lokasi hotel saya sekeluarga itu pisah dari hotelnya group dimana lokasi hotel saya ini tidak ada angkutan bus, maka untuk kemana-mana membutuhkan taxi. Taxi sendiri banyak yang lewat menawarkan jasanya, tetapi disamping muatnya cuma 4 orang sementara kami sekeluarga 7 orang juga tarifnya mahal. Solusinya mencari taxi yang model Innova, pajero dll yang bisa muat 7 orang terkadang nego tarif. Jadi yang paling enak pesan taxi pakai aplikasi di HP yaitu UBER tadi. Dalam menggunakan jasa taxi uber perlu sedikit bisa bahasa arab, karena rata-rata sopirnya gak bisa bahasa inggris. Lagian sopir disana males buka gmap yang dapat memandu dimana posisi kita untuk dijemput, mereka selalu bertanya dimana posisi kita, kan ribet kalau gak bisa bahasa arab.
   
Gbr. Tagihan Uber 

    Alhamdulillah selama menggunakan taxi uber disana gak banyak masalah, karena anak-anak juga sudah lancar bahasa arabnya. Tarif uber lebih murah dibanding kita pesan taxi biasa ( kalau jumlah penumpang banyak ya. kalau sendirian mending anda naik taxi jamaah aja artinya satu taxi itu bisa diisi oleh sembarang orang dengan tujuan sama atau searah, tarif perorang 5 riyal).



     6. PINTU MASUK MASJIDIL HARAM 
     
      Kenapa pintu masuk masjidil haram perlu saya sharing kepada pembaca ? karena setiap pintu masjidl haram itu ada penjaganya yang memeriksa setiap bawaan jamaah yang masuk ke dalam masjid.
      Barang-barang yang terkadang kita butuhkan selama didalam masjid gak boleh dibawa masuk diantaranya : ransel, tas agak besar, makanan seperti nasi kan susah kalau kita bawa bekal untuk buka dan sahur dimana orang Indonesia kan makanannya nasi. Nah pintu yang aman dari pemeriksaan itu No. 26 yang ada LIFT perhatikan LIFT ya bukan escalator. pintu ini letaknya di area tempat sa'ie ( Marwah) didepan Toilet. Melalui pintu lift ini tidak diperiksa, sementara di nomor pintu yg sama tetapi yang ada escalatornya tetap diperiksa.
     Lokasi itikaf saya di lantai 9 masuk dari pintu marwah atau depan toilet yang ada lift. Nah kalau masuk lewat lift, barang bawaan kita gak diperiksa, tetapi kalau masuk ke pintu biasa atau yang ada escaatornya semua barang diperiksa, salah satu larangan barang yang tidak boleh dibawa masuk adalah nasi. repot kan kalau gak boleh bawa nasi kedalam, kita biasa buka dan sahur dengan nasi.


      Kalau gak mau lewat pintu ini, anda berjalan dikit ke pintu keluar Marwah, barang-barang yang ada bawaan nasi dibawa oleh perempuan aja, karena penajaganya laki-laki semua, dia males periksa barang bawaan perempuan. Bawa barang sebaiknya pakai kantong keresek aja bisa lolos dari penjagaan, kalau pakai tas bakalan disuruh keluar.



     7. SHOLAT I'ED DI MEKKAH

     Malam i'ed jangan dibayangkan seperti malam i'ed nya di Indonesia. Disana gak ada acara takbiran yang bergema dengan suara koor lewat pengeras suara dimasjid atau diruang terbuka lainnya. Gema takbir dilakukan sendiri-sendiri, dan kalaupun ada dari suara masjidil haram yang tidak diikuti oleh jamaah. Begitupun di pagi i'ed nya.
      Saya dan keluarga sebelum waktu Subuh sudah bergerak ke masjidil haram agar mudah masuk kedalam masjid, karena kalau terlambat disamping jalan-jalan ditutup kita gak kebagian tmpat didalam masdjid. Penduduk setempat pada turun ke masjid semua untuk mengikuti sholat i'ed.
      Posisi yang nyaman menurut saya di roftop masjidil haram.....


      8. PENYIAPAN BAGASI PULANG
     
     Setelah melaksanakan Sholat i'ed mulai disibukkan oleh persiapan pulang. diantara kesibukan itu adalah menyiapkan koper dan barang bawaan lain yang perlu dikemas. Berangkat dari Indonesia rata-rata membawa satu buah koper saja, tetapi karena penerbangan Saudi mengijinkan barang bawaan itu 2 x 23 Kg, maka perlu dimanfaatkan untuk oleh-oleh. Tas atau koper banyak dijual ditoko emperan atau bahkan kalau mau yang branded di mall depan masjidil haram. Kalau cuma untuk tas yang volumenya cukup besar bisa diperoleh dengan harga 30 riyal. Air Zamzam dari Menara Wisata dibaginya di Airport di Jeddah sebanyak 5 liter, dan ini dapat bagai tersendiri alias gratis tidak mengganggu jatah bagasi kita yang 2 x 23 Kg tadi. Air zamzam segitu kan dianggap kurang, maka kita bisa bawa dengan menggunakan dirigen plastik yang dibeli disana, hanya saja dirigen ini tutupnya masih mengeluarkan air juga ketika kita sudah rapat menutup bahkan sudah dibungkus dengan plastik wraping. (tips, anda siapkan selotip yang biasa dipakai untuk kran air, tanya aja ke toko material atau toko besi) selotip kran air ini bisa dipakai untuk menutup jerigen air zamzam agar tidak bocor dan bisa dimasukkan bagasi. Kalau anda sedikit mau repot, anda bisa bawa ransel atau tas yang diisi air zamzam dan bawa naikke cabin, gak ada masalah koq. lolos aja dipemeriksaan.


9. TROLLY BANDARA JEDDAH

      Fasilitas trolly di bandara Jedaah memang gak bagus, karena trolly dikuasai oleh porter yang ada disana. Kalau kita mau pakai, harus bayar 3 riyal satu trolly. Kalau anda mau sedikit capek biasa mencari bekas penggunaan orang dapat juga. Tetapi kalau punya sisa riyal, gak ada salahnya bayar 3 riyal sekalian sedekah aja anggapnya.


10. DI BANDARA JEDDAH

      Check in di bandara Jeddah gak terlalu ribet. Setelah menyerahkan passpor dan e-tiket pesawat, masukkan bagasi dan mendaftarkan air zam-zam jatah 5 liter. Air zam-zam ini nanti diserahkan di counter lain, dan air zam-zam ini tidak termasuk dalam quota bagasi kita yang diberikan oleh maskapai Saudi Airlines sebesar 2 x 23 Kg.
      Pas masukkan bagasi, satu koper saya yang dibungkus karung goni disuruh dibuka karungnya karena tidak boleh menggunakan karung goni ( padahal untuk bungkus koper), akhirnya daripada koper rusak (maklum koper baru dibeli di BinDawood), di wrapping dulu diluar dengan tarif 20 Riyal.

     Setelah selesai urusan Check In, masuk ke ruang tunggu. Menunaikan ibadah sholat Dhuhur dan Ashar di jama'. Musholla khusus tidak ada, hanya ruang terbuka di area ruang tunggu yang digunakan sebagai tempat sholat. Kalau toilet ada dan terpisah antara lokasi toilet laki-laki dan wanita.
     Ruang tunggu bandaranya dinginnya luar biasa. Nah ini juga penting diingat, selalu menyiapkan makanan ringan dan air minum karena di ruang tunggu cukup lama. Ada sih toko yang menjual makanan seperti cake dan mie instant tetapi harganya cukup mahal.