Saturday, December 8, 2007

Transportasi, Angkutan Umum di Tanah Suci



Selama Anda berada di tanah suci Mekkah dan Madinah suatu saat Anda perlu menggunakan sarana angkutan umum. Kalau di Madinah mungkin hampir jarang jamaah haji menggunakan angkutan umum karena jarak maktab atau penginapan dengan masjid Nabawi dapat ditempuh dengan berjalan kaki, paling jauh 600 meter jaraknya. Di Madinah angkutan umum biasanya digunakan jika kita hendak melakukan ziarah ketempat-tempat sejarah. Ziarah yang dimaksud adalah ziarah yang diluar tanggungan atau fasilitas yang disediakan oleh pemerintah kita, karena untuk ziarah yang menjadi fasilitas yang diberikan pemerintah sifatnya gratis (sudah termasuk dalam BPIH yang kita bayarkan) hal ini perlu diketahui jamaah khususnya yang mengambil haji mandiri terkadang kita dimintai uang lagi untuk ziarah oleh KBIH dimana kita digabung dalam kelompok mereka oleh depag (pengalamanku waktu itu juga diminta tetapi aku tidak mau karena memang gratis). Sebaiknya jika akan ziarah Anda dapat membuat kelompok dan lebih baik lagi jika bisa memenuhi isi satu mobil karena akan lebih menghemat waktu dan ongkos. Kendaraan angkutan umum kalaudi Madinah biasa mangkal didepan pintu keluar menuju perkuburan Baqi, nah disitu sisopir mencari penumpang dengan teriak teriak "ziaraah...ziarah.." Anda bisa bayar ongkos per orang sesuai dengan tarif yang berlaku (sebaiknya ditanyakan untuk memastikannya), tarif ziarah sekitar 10 riyals per paket. Untuk naik ke mobil jika Anda hendak duduk didekat sopir, harus diperhatikan kalau pas naik laki-laki dahulu yang masuk jadi isteri terhalang dari si sopir, tetapi kalau dibagian belakang tidak mengapa. Anda juga bisa menggunakan taxi, dengan cara tawar menawar harga, kalau Anda 4 orang mungkin bisa menggunakan angkutan ini karena bisa kongsi tetapi ketika di Madinah atau Mekkah jarang sekali jamaah menggunakan jenis angkutan ini.

Ketika Anda sudah berada di Mekkah, maka angkutan umum mulai diperlukan apalagi pada musim haji 1428 H ini penempatan pemondokan jamaah haji Indonesia jauh. Pemerintah hanya memfasilitasi Bus gratis untuk zone tertentu seperti di Ajiziyah. Dari tanah air diinfokan gratis namun kenyataannya (aku baca di detik.com setiap jamaah dipotong sebesar 100 riyals per orang) , ya itulah masih banyak yang mencari keuntungan disaat-saat tamu Allah yang semestinya diberi kemudahan, tapi ada saja oknum yang tidak bermoral di negeri ini. Menggunakan angkutan gratis ini juga memerlukan strategi agar Anda tidak rebutan ketika akan pulang dari masjidil haram hal ini dikarenakan tidak beresnyapetugas yang melakukan pengaturan jadi sebaiknya Andalah yang harus memanage diri misalnya pulang ke maktab tidak pas selesai waktu sholat mungkin Anda menunggu sambil membaca Al Qur'an atau dengan cari makan disekitar masjidil haram dulu. Kalau berangkat dari maktab sih gampang tidak berdesakan.
Untuk Anda yang pemondokannya selain di Ajiziyah misal di Hafair, maka banyak angkutan jenis van yang mangkal didepan hotel/pondokan kita, tarifnya 1 riyals mereka akan teriak-teriak "Haram...haram.. 1 riyals", namun tarif ini akan bergerak naik mendekati hari tarwiyah atau tanggal 8 Dzulhijah, mulai dari 2 riyals, 5 riyals dan puncaknya ditekan sampai 10 riyals. Kalau aku sarankan kepada Anda yang usia cukup lanjut sebaiknya kalau ke masjidil haram gunakan angkutan aja agar menghemat tenaga, sehingga bisa anda gunakan untuk ibadah di masjidil haram, kemudian jangan terlalu sering bolak balik ke maktab karena disamping capek membuat Anda males untuk ke masjidil haram, sehingga jangan heran kalau banyak jamaah yang memilih sholat lima waktu di masjid-masjid dekeat pemondokan dan bukan di masjidil haram, sayang kan jauh-jauh datang ke Mekkah dan dengan kesempatan yang mungkin hanya saat itu saja bisa menunaikan ibadah haji namun tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Kalau dihitung nilainya juga tidak terlalu mahal koq, kalau Anda alokasikan dana dari living cost juga masih mencukupi.
Jika Anda menginginkan untuk melakukan Umrah setelah melaksanakan Umrah Tamattu' haji, maka Anda bisa memilih jenis Taxi sedan kalau Anda 4 orang, bisa Anda tawar kalau waktu aku disana dari Hafair ke Tan'im kemudian sopirnya menawarkan untuk menunggu di tan'im untuk mengantar ke masjidil haram tarifnya +/- 30 s/d 40 riyals. Atau jika Anda mau menggunakan angkutan umum, bisa naik dari depan masjidil haram ke tan'im per orang 3 riyals, kalau ke ja'ronah per orang 5 riyals sekali jalan, nanti dari tan'im dan ja'ronah banyak angkutan sejenis yang ngetem untuk jurusan masjidil haram. Dari depan masjidil haram dekat pintu keluar ke arah hotel hilton. Diseberangnya juga ada angkutan sejenis sedan dan minibus yang menawarkan trayek ke Jedah jika Anda mau ziarah ke laut merah, tetapi aku sarankan tidak usah karena cukup jauh dan nanti juga ketika akan pulang ke tanah air Anda mampir ke jedah sekalian ziarah disekitar sana.
Jika Anda memutuskan untuk Tanazul pada hari tarwiyah, yaitu menuju Mina sebelum ke Arafah, maka banyak angkutan yang menawarkan diri, cuma jangan harap Anda akan duduk dengan nyaman karena hampir tidak ada space/ruang kosong dimobil, semua ditawarkan ke jamaah yang mau ke Mina dengan tarif sama, duduk di dalam atau di atas semua diperlakukan sama. Tarif ke Mina dari Makkah ditawarkan sebesar 20 s/d 40 riyal, tetapi kebanyakan jamaah yang tanazul berjalan kaki.
Pilihan angkutan lain dapat Anda peroleh dengan menggunakan ojek, ya...ternyata disana ada juga tukang ojek. Angkutan ini akan ramai ketika pelaksanaan haji dimulai, mereka menawarkan jasa untuk ke Mina, Arafah dan sehabis melontar jumrah Aqobah di tanggal 10 Dzulhijah menuju Mekkah untuk melakukan Tawaf Ifadah, kemudian juga dari Makkah ke kemah di Mina.
Tarifnya cukup mahal, cuma memang jadi lebih cepat karena ojek ini bisa menyelinap dikerumunan jamaah yang berjalan kaki.


Kendaraan sepeda motor yang dijadikan ojek juga merupakan kendaraan tua, heran juga ya...negara kaya begini koq kendaraan beginian masih ada, kalau dikita uang 500 ribu sudah dapet sepeda motor baru.



Sekarang tinggal Anda yang memutuskan sambil berhitung bekal uang Anda. Kemudahan memang tidak selamanya Gratis, namun kita juga jangan terlalu hitung-hitungan dengan bekal kita kalau memang itu untuk kemudahan pelaksanaan ibadah kita, Insya Allah semua yang kita korbankan sebanding dengan ganjaran yang Allah berikan kepada kita. Semoga bermanfaat. Salam.