Menunggu waktu sholat antara satu sholat fardhu dengan sahlat fardhu berikutnya cukup panjan, jamaah mengisi kegiatan dengan berbagai ibadah di dalam masjid. Namun untuk menjalin silaturahim antara sesama jemaah yang datang dari segala penjuru dunia, biasanya sering terjadi komunikasi disaat saat menunggu waktu sholat.
Pembicaraan antara ibu mertua abangku dengan salah seorang jemaah asal Indonesia berawal dari saling menanyakan asal daerah, yang kebutulan sama-sama dari Indonesia.
Diantara percakapan tersebut masuklah dalam topik Jodoh, “ Bu….saya mau cari jodoh, apakah Ibu punya anak yang belum menikah …? He he sambil senyum malu. Memang umurnya berapa ..kata si Ibu, 26 tahun Bu, namun sampai saat ini belum punya calon.
Kalau begitu seusia anak saya. Si Ibu tidak menjanjikan dan tidak terlalu merespons permintaan si gadis, cuma si Ibu bilang kalau dia juga dititipin do’a sama anaknya yang bungsu ini agar dimudahkan mendapat jodoh. Namun nampaknya si gadis begitu serius, sehingga dia menitipkan nomor telpon yang ditulis si gadis untuk si bungsu.
Pembicaraan terputus setelah masuknya waktu sholat, dan perpisahan antara si ibu dan si gadis juga terjadilah. Si Ibu tidak sempat memperhatikan detail wajah si gadis selama pembicaraan berlangsung, sampai saat inipun si Ibu belum ingat akan wajah si gadis.
Sepulang dari Haji, ketika kumpul dengan keluarga. Si bungsu menanyakan titipan yang disampaikannya ketika si ibu akan berangkat ke tanah suci. Bu...saya titip di doa’akan dan carikan jodoh wanita yang sholeha” teringatlah si ibu akan amanah kertas yang disampaikan si gadis ketika ditanah suci.lantas diberikan kertas tersebut, sekalian disampaikan bahwa si gadis ini sedang mencari jodoh.
Komunikasi antara si bungsu dan si gadis pun bermula dari catatan nomor telpon tersebut, dan terakhir keluarga mendapat kabar kalau si bungsu sudah melamar sendiri si gadis ke daerah kelahiran si gadis di Majalengka. Insya Allah dalam waktu dekat akan dilangsungkan pernikahannya di Majalengka, karena semua keluarga besar juga sudah menyetujui hubungan mereka. Subhannallah do’a seorang ibu ternyata mampu menggerakkan bertemunya kasih sayang dan cinta diantara dua anak manusia.
Keinginan si bungsu untuk mendapatkan wanita sholeha dimudahkan olehNya. Ternyata diketahui si gadis merupakan anak salah seorang tokoh agama yang memiliki pesantren didaerah Majalengka. Lucunya kata si bungsu, ayah si gadis juga dulunya melamar ibu si gadis sendirian juga seperti yang dilakukan si bungsu saat meminang anaknya.
Aku bilang ke isteri, koq. Do’a ku belum terkabul ya...buat tambah isteri lagi...ha ha
Isteriku bilang do’a ku kalah dengan do’anya karena dia juga berdo’a agar suaminya tidak ada yang memiliki selain dia. Weleh weleh...egois amat.
Pembicaraan antara ibu mertua abangku dengan salah seorang jemaah asal Indonesia berawal dari saling menanyakan asal daerah, yang kebutulan sama-sama dari Indonesia.
Diantara percakapan tersebut masuklah dalam topik Jodoh, “ Bu….saya mau cari jodoh, apakah Ibu punya anak yang belum menikah …? He he sambil senyum malu. Memang umurnya berapa ..kata si Ibu, 26 tahun Bu, namun sampai saat ini belum punya calon.
Kalau begitu seusia anak saya. Si Ibu tidak menjanjikan dan tidak terlalu merespons permintaan si gadis, cuma si Ibu bilang kalau dia juga dititipin do’a sama anaknya yang bungsu ini agar dimudahkan mendapat jodoh. Namun nampaknya si gadis begitu serius, sehingga dia menitipkan nomor telpon yang ditulis si gadis untuk si bungsu.
Pembicaraan terputus setelah masuknya waktu sholat, dan perpisahan antara si ibu dan si gadis juga terjadilah. Si Ibu tidak sempat memperhatikan detail wajah si gadis selama pembicaraan berlangsung, sampai saat inipun si Ibu belum ingat akan wajah si gadis.
Sepulang dari Haji, ketika kumpul dengan keluarga. Si bungsu menanyakan titipan yang disampaikannya ketika si ibu akan berangkat ke tanah suci. Bu...saya titip di doa’akan dan carikan jodoh wanita yang sholeha” teringatlah si ibu akan amanah kertas yang disampaikan si gadis ketika ditanah suci.lantas diberikan kertas tersebut, sekalian disampaikan bahwa si gadis ini sedang mencari jodoh.
Komunikasi antara si bungsu dan si gadis pun bermula dari catatan nomor telpon tersebut, dan terakhir keluarga mendapat kabar kalau si bungsu sudah melamar sendiri si gadis ke daerah kelahiran si gadis di Majalengka. Insya Allah dalam waktu dekat akan dilangsungkan pernikahannya di Majalengka, karena semua keluarga besar juga sudah menyetujui hubungan mereka. Subhannallah do’a seorang ibu ternyata mampu menggerakkan bertemunya kasih sayang dan cinta diantara dua anak manusia.
Keinginan si bungsu untuk mendapatkan wanita sholeha dimudahkan olehNya. Ternyata diketahui si gadis merupakan anak salah seorang tokoh agama yang memiliki pesantren didaerah Majalengka. Lucunya kata si bungsu, ayah si gadis juga dulunya melamar ibu si gadis sendirian juga seperti yang dilakukan si bungsu saat meminang anaknya.
Aku bilang ke isteri, koq. Do’a ku belum terkabul ya...buat tambah isteri lagi...ha ha
Isteriku bilang do’a ku kalah dengan do’anya karena dia juga berdo’a agar suaminya tidak ada yang memiliki selain dia. Weleh weleh...egois amat.
No comments:
Post a Comment