Wednesday, October 22, 2008

Pemondokan Jauh, Jamaah Harus Disiplin


Kondisi Pemondokan diseputar Mekkah


Kondisi pemondokan haji di Mekkah yang letaknya lebih jauh dibandingkan tahun 2008 sebagai akibat perluasan Masjidil Haram, menyebabkan jamaah haji dituntut untuk lebih disiplin dalam menjalankan ibadah.
"Kalau akan pergi mereka harus berkelompok, jangan pergi sendiri-sendiri. Diupayakan kalau ke Masjidil Haram itu setelah sholat Ashar pulang setelah Isya, tidak mungkin berangkat setiap waktu kemudian balik, saya melihat itu sangat sulit sekali. Umpamanya berangkat sebelum Dzuhur, kemudian ingin pulang sesudahnya, terutama disaat-saat padat sangat susah sekali.
Disarankan, jamaah haji untuk mengingat-ingat tanda bus dan tempat dimana mereka diturunkan oleh shuttle bus.
Jika tidak ada Bus, Anda harus jalan kaki menuju Masjidil Haram


Untuk musim haji tahun ini, lanjut Salim akan disiapkan sekitar 600 bus yang akan beroperasi antara 3-5 menit sekali untuk melayani jamaah yang akan berangkat dan pulang dari masjid. Dan untuk mengantisipasi keterlambatan pada saat waktu padat, akan disediakan tempat pemondokan untuk menunggu sehingga para jamaah tidak harus menunggu dijalan.
"Kalau pun busnya mengalami keterlambatan, disitu ada pemondokan terutama untuk orang tua, ada teh, ada kopi, sambil menunggu." Namun kenyataan dilapangan tidak selamanya sesuai dengan harapan yang diberikan. Kendala angkutan Bus, sudah terjadi berulang kali setiap pelaksanaan ibadah haji. Entah pemerintah dalam hal ini Departemen Agama RI apakah benar-benar melakukan evaluasi pelaksanaan angkutan ini, karena setiap tahun permasalahan ini tidak kunjung menunjukkan perbaikan yang significant. System control terhadap kerja sopir bus, petugas di terminal pemberangkatan sangatlah buruk. Sopir dengan seenaknya saja menurunkan penumpang pada titik pemberhentian yang bukan seharusnya, sehingga menyebabkan jamaah harus berjalan kaki kembali. Belum lagi para sopir ini seenaknya saja tidak menjalankan kewajibannya sesuai kontrak yang seharunya dalam satu hari dia diharuskan membawa kendaraan dalam beberapa trip, dan celakanya petugas kita seolah-olah tidak melihat terjadinya praktek seperti ini. Untuk itu Anda harus benar-benar menyiasati kapan waktu ke masjidil Haram dan kapan kembali lagi ke makhtab agar waktu perjalanan Anda jadi efisien.

No comments:

Post a Comment